Siklus Hidup Lalat – Seperti yang kita ketahui bahwa lalat termasuk jenis serangga pembawa bibit penyakit. Lalat dapat menularkan berbagai macam penyakit.
Beberapa spesies lalat rumah berperan dalam membawa telur cacing Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Enterobius vermicularis, Toxocara canis, dan kista Strongyloides stercoralis.
Hal itu disebabkan karena lalat sangat suka hinggap di tempat kotor dan kemudian menghinggapi makanan yang terbuka. Secara otomatis makanan tersebut telah terkontaminasi oleh kotoran yang dibawa oleh lalat.
Jadi pastikan sahabat JH untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak membiarkan makanan terbuka. Dengan cara sederhana tersebut, kamu sudah bisa mencegah penyakit yang dibawa oleh lalat.
Membicarakan tentang lalat, tahukah kamu jika hewan ini merupakan salah satu jenis serangga dari ordo Diptera? Kata tersebut berasal dari Yunani. Di berarti dua dan petra memiliki arti sayap. Bisa disimpulkan dari kata tersebut yaitu hewan yang memiliki dua sayap.
Dari fakta tersebut, kita sebenarnya sudah bisa membedakan lalat dan ordo serangga lainnya. Yang paling jelas terlihat adalah lalat memiliki sepasang sayap terbang dan sepasang halter yang berasal dari sayap belakang, pada metatoraks.
Sama seperti serangga lainnya yang mengalami metamorfosis, lalat pun mengalami metamorfosis di dalam kehidupannya lho.
Klasifikasi Lalat
Sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang metamorfosis lalat, yuk cari tahu dulu apa klasifikasi dari hewan bersayap dua ini.
- Kingdom : Animalia
- Phylum : Arthrropoda
- Class : Hexapoda
- Ordo : Diptera
- Famili : Muscidae, Sarcophagidae, Challiporidae
- Genus : Musca, Stomoxys, Phenicia, Sarcophaga, Fannia
- Spesies : Musca sp, Stomoxys sp, Phenesia sp, Fannia sp, Sarcophaga sp
Selain mengetahui klasifikasi lalat, ada baiknya juga jika kita mempelajari tentang ciri khusus dari hewan ini. Ada beberapa ciri yang tidak bisa ditemui pada hewan lainnya lo. Apa saja ya?
- Memiliki tubuh yang pendek dan ramping. Ukuran tubuhnya ini yang membantu ia mudah bermanuver di udara. Siap meliuk-liuk mencari mangsa.
- Lalat memiliki kepala yang bisa digerakkan dengan mata.
- Mata pada lalat memiliki sifat majemuk. Ukurannya cukup besar di sisi kiri dan kanan, serta terdapat tiga ocelli kecil di bagian atas.
- Jangan mencari gigi pada lalat, karena ia tak memilikinya. Oleh karena itu lalat hanya mengonsumsi makanan cair.
- Lalat hidup dalam populasi yang besar. Hewan ini termasuk jenis binatang yang mudah berkembang biak.
- Para lalat betina biasanya meninggalkan telur atau larva di dekat buah-buahan. Tujuannya agar mereka mudah mendapatkan makanan.
Siklus Hidup Lalat
Nah, setelah mengetahui lebih dekat tentang klasifikasi dan ciri-ciri khusus lalat. Kini saatnya kita mengetahui siklus hidup lalat. Hewan ini mengalami proses metamorfosis sempurna melalui 4 fase.
Diantaranya adalah fase telur, fase larva, fase pupa, dan fase imago (lalat dewasa). Untuk penjelasan setiap fase daur hidup lalat silahkan membaca uraian lengkapnya di bawah ini.
1. Fase Telur
Fase ini merupakan fase siklus hidup lalat yang pertama dan pada tahapan ini dimulai dari proses perkawinan antara lalat jantan dengan lalat betina. Bisa menjadi telur ketika proses pembuahan oleh spermatozoanya berhasil. Jika sudah kawin tapi spermatozoanya tidak membuahi sel indung betina maka bibit telur tidak dapat terbentuk.
Telur lalat pada umumnya diletakkan oleh betinanya secara berkelompok, biasanya di tempat tempat kotor, seperti di tempat pembuangan sampah, dan tak jarang diletakkan di bangkai binatang atau kotoran manusia.
Tempat tempat kotor tersebut pada umumnya terdapat sumber makanan bagi larva lalat setelah menetas nanti. Selain karena sebagai sumber makanan, lalat betina memilih tempat kotor juga karena menganggap bahwa tempat tersebut aman dari gangguan para predator.
Bentuk telur lalat sendiri cenderung lonjong bulat dan memiliki warna putih dengan ukuran panjang 1 hingga 2 milimeter. Pada fase telur ini, biasanya akan mulai menetas dalam waktu cepat yaitu hanya 1 hari atau 24 jam yang kemudian berubah menjadi larva.
2. Fase Larva
Setelah silus hiudp lalat menjadi telur lalat lalu menetas, kemudian keluarlah larva atau yang biasa kita sebut sebagai belatung. Orang Jawa biasa menyebutnya dengan singgat. Bentuk larva ini sangat menjijikkan (kecil-kecil berwarna putih) dan banyak memakan kotoran di sekitarnya.
Larva ini nantinya akan tumbuh dan mengalami beberapa kali pergantian kulit (instar). Seiring dengan bertambahnya waktu, tubuh larva ini akan semakin membesar dan mengeras.
Periode fase larva lalat ini terbilang cukup cepat. Hanya dibutuhkan waktu 2 hari, larva ini sudah bisa terbentuk.
Ketika mengalami pergantian kulit yang terakhir, larva lalat akan segera mencari tempat perlindungan yang jauh dari predator. Pada fase larva akhir, Ia akan masuk ke fase pupa dimana pada fase pupa menjadi inaktif (tidak aktif).
3. Fase Pupa
Setelah melalui tahap akhir menjadi larva, siklus hidup lalat selanjutnya dalam metamorfosis lalat adalah menjadi pupa. Ia akan mencari tempat berlindung untuk bertapa dan menjalani fase pupa.
Tempat tempat yang biasa dipilih olehnya adalah tempat gelap dan terhindar dari sinar matahari langsung. Tubuh larva yang tadinya lembek perlahan pada fase ini akan menjadi keras dan berwarna coklat. Struktur tubuhnya pun berubah seperti kokon.
Larva akan menjalani fase pupa selama kurang lebih 7 hari atau 1 minggu. Pada fase pupa inilah tubuh terus mengalami perkembangan dan perubahan bentuk. Kemudian saat hari ke 3 sampai hari ke 6 pupa akan mulai terbentuk sayap. Dan pada tahap terakhir pupa, ia akan membelah yang kemudian terbang menjadi lalat dewasa (imago).
4. Imago (Lalat Dewasa)
Setelah melalui fase pupa, proses metamorfosis yang terakhir pada lalat adalah fase imago. Lalat dewasa yang berhasil keluar dari selubung kokon/ pupa akan mulai terbang kesana kemari untuk mencari makan. Makanannya adalah zat zat organik yang membusuk dan biasanya mengeluarkan bau tidak sedap.
Pada fase imago panjang umur lalat hanya sekitar 21 hari saja. Meskipun begitu, ketika lalat imago betina ini berhasil dibuahi, Ia akan bertelur dan menghasilkan kurang lebih 900 butir telur selama hidupnya. Nah, peletakan telur inilah yang menjadi awal proses metamorfosis pada lalat.
Faktor Yang Mempengaruhi Daur Hidup Lalat
Setelah mengetahui siklus hidup lalat yang cukup panjang, kini saatnya kita mengenal lebih dekat hal-hal apa saja yang mempengaruhi kehidupan serangga ini.
a. Tempat Berkembangbiak
Secara alamiah, lalat sangat tertarik pada tempat berbau busuk. Bahkan mereka bisa berkembangbiak dengan bantuan bahan organik yang membusuk, contohnya tinja, bangkai, dan sampah.
b. Jarak Terbang
Meski kecil, siapa yang mengira kalau lalat mampu terbang dalam jarak sejauh 1-2 mil. Bahkan menurut informasi yang dikumpulkan oleh tim Jendelahewan.com, lalat mampu terbang sampai 3 km dalam waktu 24 jam lo.
c. Kebiasaan Makan
Ternyata bukan hanya manusia yang memiliki hobi makan, lalat pun punya makanan kesukaan. Yaitu zat gula yang ada pada makanan manusia. Maka jangan heran jika makanan yang mengandung gula mudah dikerubungi oleh lalat. Saat makanan itu dihinggapi oleh lalat, ia memiliki mekanisme mengeluarkan air liur dan melakukan defekasi.
d. Lama Hidup
Usia lalat bergantung pada faktor lingkungannya. Pada musim panas, ia bisa bertahan hingga 4 minggu. Namun saat musim dingin, usianya bisa mencapai sekitar 70 hari. Fakta selanjutnya tentang lalat yaitu ia tak bisa hidup tanpa air lalat tidak bisa hidup. Bahkan ia hanya bisa bertahan selama 46 jam jika benar-benar tidak ada air di sekitarnya.
e. Temperatur
Lalat bisa beraktivitas secara penuh pada suhu 20-25 derajat celcius dan pada suhu 35-40 derajat celcius. Pada suhu 15-20 derajat celcius, aktivitas lalat mulai berkurang. Waktu metamorfosis lalat rumah membutuhkan suhu yang tepat. Semakin tinggi suhu di sekitarnya, semakin cepat proses metamorfosisnya.
f. Cahaya
Lalat adalah salah satu hewan yang menyukai cahaya (fototropik) dan tempat yang hangat, oleh karenanya lalat lebih banyak beraktivitas pada siang hari dan beristirahat di malam hari.
Siklus hidup lalat diawali dari telur lalat yang menetas, kemudian tumbuh memasuki tahap larva, berkembang menjadi pupa.
Selanjutnya pupa berubah menjadi lalat dewasa yang kemudian kawin dan menghasilkan lalat generasi baru dengan siklus sama yang akan berulang kembali.
Metamorfosis lalat mengingatkan kita bahwa keberlangsungan keturunan makhluk hidup itu akan terus berputar. Semoga bermanfaat, sahabat JH!