Film Jepang Terbaik – Berbicara tentang industri film pasti takkan ada habisnya. Seperti itu pula indutri perfilman di Jepang, yang sejak dulu sudah bersaing dengan film-film Hollywood dan Bollywood.
Semakin lama industry perfilman Jepang semakin maju, saat ini film-film animasi sudah banyak ditemukan di bioskop-bioskop di seluruh dunia. Selain film animasi, banyak juga film Jepang terbaik yang lawas namun masih terkenal dan layak untuk ditonton hingga saat ini.
Berikut beberapa film Jepang terbaik yang wajib untuk ditonton:
1. Tada, Kimi o Aishiteru
Tada, Kimi o Aishiteru atau dalam bahasa Inggris lebih terkenal dengan judul Heavenly Forest, adalah salah satu film Jepang terbaik yang diangkat dari sebuah novel Jepang. Film ini mengisahkan seorang gadis bernama Shizuru dan fotografer pria bernama Makoto.
Mereka berdua bertemu pertama kali saat memasuki universitas. Makoto yang memiliki sifat tertutup pada akhirnya berani membuka diri pada Shizuru. Karena kedekatan keduanya, Shizuru pun ikut menyukai dunia fotografi.
Mereka berdua bahkan sering pergi ke hutan untuk mengambil gambar dan foto tentang hutan. Hingga pada suatu saat Makoto menyukai gadis lain, Miyuki, dan lebih memilih gadis tersebut ketimbang Shizuru. Singkat cerita, Shizuru menghilang tanpa kabar dan keluar dari sekolah tak lama setelah ia mendapat hadiah ulang tahun berupa foto berdua di hutan bersama Makoto.
Dan dua tahun kemudian, saat Makoto datang ke New York untuk menghadiri debut pameran foto Shizuru, dia baru menyadari kenyataan, bahwa Shizuru mengidap penyakit tertentu yang membuatnya sulit untuk tumbuh dewasa, dan pada saat itu dia tengah berjuang akibat penyakit tersebut.
Namun apa daya, penyakit tersebut telah berhasil merenggut kehidupan Shizuru. Shizuru meninggalkan Makoto dengan sebuah foto berbingkai besar di ekshibisinya tersebut. Foto tersebut berupa foto mereka berdua yang tengah diambil di hutan saat hari ulang tahun Shizuru.
Tanggal Rilis:
- 8 Oktober 2006 (di Jepang)
Sutradara:
- Takehiko Shinjo
Lagu unggulan:
- Renai Shashin
Scenario:
- Takuji Ichikawa
Pemeran Utama:
- Aoi Miyazaki sebagai Shizuru Satonaka
- Hiroshi Tamaki sebagai Makoto Segawa
Pemeran Pembantu:
- Meisa Kuroki sebagai Miyuki Toyama
- Misa Uehara sebagai Saki Inoue
- Munetaka Aoki sebagai Ryo Shirohama
- Keisuke Koide sebagai Kyohei Sekiguchi
- Asae Ōnishi sebagai Yuka Yaguchi
2. Taiyou No Uta
Film Jepang terbaik yang satu ini dibintangi oleh aktris, penyanyi sekaligus pencipta lagu Jepang terkenal. Film yang juga berjudul Midnight Sun ini mengisahkan seorang gadis yang diperankan oleh YUI, yakni Kaoru Amane, yang menderita penyakit Xeroderma Pigmentosum yang membuatnya amat sangat tidak boleh terkena paparan sinar matahari langsung.
Karena bila hal tersebut terjadi, kulitnya bisa mengalami peradangan dan bahkan bisa sampai menyebabkan kematian. Penyakit ini membuatnya dapat beraktifitas hanya pada malam hari saja.
Kaoru yang memang sangat mahir bernyanyi dan memainkan gitar hampir setiap malam pergi ke luar rumah bersama sepupunya, Misaki, untuk bernyanyi dan bermain gitar di jalan. Dan mereka harus sudah kembali ke rumah sebelum pagi menjelang.
Pada suatu malam, Kaoru yang melihat cowok yang selalu menjadi perhatiannya melintas di depan rumahnya. Tanpa pikir panjang Kaoru keluar rumah dan mengajak cowok tersebut berkenalan. Meski awalnya bingung, cowok tersebut menerima perkenalan itu.
Semakin lama, Kaoru dan cowok bernama Fujishiro Kouji tersebut menjadi semakin akrab. Akhir dari cerita ini bisa dibilang agak sedih.
Meski Kaoru dan Kouji sempat dekat, namun akhirnya terpisahkan juga oleh takdir. Meski genre film Jepang terbaik ini adalah romantis, namun ada pesan tersembunyi, seperti bagaimana tetap memperjuangkan mimpi meski dengan keterbatasan yang dimiliki, dan membuat orang yang berada di sekitarnya tetap mengingatnya meski ia telah tiada.
Tanggal Rilis:
- 14 Juli 2006 (di Jepang)
Sutradara:
- Natsuki Imai, Jun Muto, Daisuke Yamamuro
Lagu unggulan:
- Good Bye Days
Scenario:
- Mutsuki Watanabe
Pemeran Utama:
- Erika Sawajiri sebagai Kaoru Amane
- Takayuki Yamada sebagai Fujishiro Kouji
Pemeran Pembantu:
- Megumi Sato sebagai Misaki
- Nao Matsushita sebagai Asami
- Becky sebagai Emily
- Jun Kaname sebagi Yohei Kudo
- Masanobu Katsumura sebagai Ken Amane
- Yosuke Kawamura sebagai Ryusuke Tatsunami
- Gaku Hamada sebagai Haruo Kato
3. Film Jepang Terbaik: Koizora
Koizora, atau dengan judul lain juga dikenal dengan nama Sky of Love diadaptasi dari novel Jepang dengan judul yang sama. Salah satu film Jepang terbaik ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Sakurai Hiro yang tengah jatuh pada seorang gadis cantik bernama Tahara Mika.
Semua bermula dari handphone Mika yang hilang dan ditemukan oleh Hiro. Percakapan lewat handphone yang sederhana membuat mereka jadi semakin dekat.
Sempat ada ketakutan pada Mika karena ternyata Hiro adalah seorang berandalan sekolah yang bertindik di telinga kiri dengan rambut dicat blonde. Hiro yang tadinya terkenal sebagai bad boy lama kelamaan beribah menjadi pemuda baik semenjak mengenal Mika.
Dia bahkan mengecat rambutnya yang tadinya berwarna blonde menjadi hitam kembali demi mendapat persetujun dari ayahnya Mika. Kisah cinta mereka memang sedikit rumit. Ditambah lagi penyakit yang diderita Hiro. Meski sempat menjauh, Mika akhirnya kembali dekat dengan Hiro, hingga saat-saat terakhir pemuda itu.
Kisah cerita film Jepang terbaik yang satu ini memang agak menyedihkan. Jika kematian adalah perpisahan yang harus terjadi, maka siapapun takkan bisa menolak takdir itu. Tak ada yang bisa diubah kecuali memori saat sebelum kematian itu terjadi.
Tanggal Rilis:
- 3 November 2017 (di Jepang)
Sutradara:
- Natsuki Imai
Nominasi:
- Penghargaan Akademi Jepang untuk Pendatang Baru Terbaik
Lagu unggulan:
- Ai no Uta
Scenario:
- Mutsuki Watanabe
- Mika
- Teruyo Nogami
Pemeran Utama:
- Yui Aragaki sebagai Mika Tahara
- Haruma Miura sebagai Hiro Sakurai
- Pemeran Pembantu:
- Keisuke Koide sebagai Yu Fukuhara
- Haru sebagai AraAoi Nakamura sebagai Nozomu
Demikian beberapa ulasan untuk film Jepang terbaik yang meski terhitung film lama, tapi masih layak untuk ditonton dan dinikmati oleh para penggemar film saat ini.
Mungkin tidak semua film memiliki akhir yang bahagia, dan membuat penonton jadi terpaksa mengalirkan air mata. Namun justru di situlah letak kualitas sebuah film. Di mana film tersebut mampu mempengaruhi penonton bahkan membuat penonton ikut bermain perasaan saat menontonnya.