Siapa yang tidak ingin mempunyai suami yang pandai membaca Al-Qur’an? Siapa yang tidak ingin mempunyai suami yang faham agama? Dan siapa juga yang tidak mau punya suami yang bertanggung jawab sekaligus mengerti tentang wanita?
Menikah dengan lelaki sholeh adalah dambaan setiap muslimah di dunia. Maka bertemu dan menikah denganmu adalah salah satu anugerah yang sangat aku syukuri.
Sebelumnya, ada 5 keinginan yang harus aku sampaikan padamu sebagai pertimbangan sebelum kamu memutuskan memilih ku sebagai istri dunia akhirat mu.
1. Aku berharap, kamu bisa bersabar menuntun ku untuk menjadi istri idaman mu.
Aku mempunyai kebiasaan yang mungkin menurut mu tidak layak untuk seorang wanita. Aku juga mempunyai kekurangan yang mungkin tidak kamu sukai.
Tapi jangan khawatir suamiku, aku akan selalu berusaha berbenah diri sebaik mungkin untuk menjadi wanita kamu idamkan.
Aku akan belajar untuk selalu menambah ilmu agar kelak madrasah pertama yang kau harapkan untuk anak-anakmu bisa aku penuhi dengan baik.
Aku akan mencoba melatih diri untuk selalu menerima apapun yang kamu minta, selama itu masih dalam hal ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Aku juga akan belajar bersabar atas apa-apa yang telah Allah tetapkan untuk kita dalam mengarungi samudra kehidupan nantinya.
Maka dari itu, yang aku minta darimu hanyalah kesabaran untuk selalu menuntun ku membenahi apa-apa yang kurang dalam pandanganmu dan selalu mendukung sepenuh hati dengan apa-apa yang aku usahakan untuk memenuhi itu semua.
2. Aku memimpikan, cinta yang kita perjuangkan ini adalah cinta yang menyatukan kita hingga ke Surga-Nya.
Dulu, mungkin aku pernah salah dalam mencintai. Aku pernah salah mempercayakan hati pada seseorang yang seharusnya tidak aku beri kepercayaan untuk membawa hati ku.
Mempercayakan hati pada orang asing sepertimu bukanlah perkara yang mudah. Menitipkan hati pada orang yang belum lama kenal adalah hal yang membutuhkan kerja keras untuk mencapainya.
Karena itu, aku berharap ketika kita sudah bersatu nanti, kita saling berusaha untuk menumbuhkan cinta yang murni didorong oleh rasa cinta yang begitu besar kepada yang Maha Menumbuhkan Cinta.
Bersama-sama denganmu, mari kita bangun keluarga yang didasarkan cinta kepada-Nya. Bersama-sama denganmu, mari kita saling mengingatkan dan menguatkan dalam hal ketaatan kepada-Nya. Bersama-sama denganmu, mari kita perjuangkan cinta kita agar kelak pantas untuk Allah satukan di surga-Nya.
3. Aku berharap, kamu bisa bersabar dalam menjadikan ku bagian dari keluargamu, akupun begitu.
Aku kira salah satu tujuan dari menikah adalah bukan hanya menyatukan dua insan yang saling mencintai dan mengharapkan ridho Allah SWT, tapi lebih dari itu, menyatukan tali silaturrahmi dua keluarga besar, keluargamu dan keluargaku.
Maka dari itu, sebagai manusia yang penuh alpa dan salah, aku mohon kamu bersabar dalam mengenalkan aku dengan keluargamu.
Tidak bisa dipungkiri, dalam satu keluarga pun biasanya ada perbedaan pendapat. Apalagi ini ada aku yang bukan dari keluargamu. Karena itu mulai saat ini kita saling mengajari bahasa ibu masing-masing, saling memberitahu apa-apa yang disukai dan tidak disukai.
Dengan harapan, kelak kita bisa menjadi anak dari setiap orangtua kita berdua dan juga bagian dari keluarga besar kita berdua.
4. Aku menginginkan, apapun yang terjadi nantinya dalam kehidupan kita, kamu tidak pernah menyerah untuk selalu berusaha dan bertawakal pada Allah SWT.
Aku selalu berkeyakinan bahwa taat kepadamu adalah salah satu pintu bagiku untuk mendapatkan ridho Allah SWT.
Aku juga selalu yakin dengan sepenuh hati, bahwa kamu akan selalu menjaga ku dan keutuhan keluarga kecil kita dari berbagai gangguan yang menerpa.
Aku juga selalu yakin dan berharap pada Allah SWT, kita berdua dimampukan oleh Allah untuk membuat kehidupan ini sebagai ladang untuk beramal mengharap ridho dan Surga-Nya.
Karena itu, aku sangat berharap kepadamu, apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, kamu tetap memposisikan Allah dan Rasul-Nya sebagai tempat mengadu dan kembali.
5. Harapan terakhir ku, semoga kelak kita bisa menghasilkan generasi yang tidak hanya pintar dan sholeh, tapi juga bermanfaat bagi Agama dan manusia pada umumnya.
Ini adalah harapan setiap ibu dan ayah yang Allah karuniai amanah berupa anak.
Tentu kamu tahu hadist Nabi Muhammad SAW yang memberitahu kita tentang keutamaan anak yang sholeh.
Maka, adakah nikmat yang lebih membahagiakan daripada seorang anak yang selalu mendoakan kebaikan bagi orangtuanya?
Ingat suamiku, anak adalah amanah yang harus kita pertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT.
Karena itu, aku memohon padamu, sesibuk apapun dirimu dalam berdakwah dan bekerja, jangan sekali-kali melupakan keselamatan dan keterjagaan anakmu!
Jadi, jika kamu tidak merasa keberatan dengan semua keinginanku, maka dengan menyebut nama Allah, aku siap menjadi istri dunia akhiramu.