Pengertian Hipotesis Lengkap dengan Jenis dan Cara Merumuskannya

pengertian hipotesis
pengertian hipotesis

Pengertian hipotesis  – Setelah kita merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah membuat hipotesis atau dugaan sementara. Karena masih bersifat praduga, maka hipotesis bukanlah jawaban akhir dari rumusan masalah yang sebelumnya telah dibuat.

Hampir semua orang bisa membuat hipotesis, namun tidak semua bisa membuatnya dengan cara yang baik. Untuk menghasilkan hipotesis yang baik diperlukan “trik-trik” khusus agar hipotesa  yang telah dibuat bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Read More

Di sini akan dibahas secara lengkap tentang pengertian hipotesis, jenis-jenis, bentuk dan cara membuat rumusannya.


Pengertian Hipotesis


pengertian hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu hypo yang artinya di bawah dan thesis yang berarti pendirian/pendapat/kepastian. Jadi bisa disimpulkan hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah yang sifatnya msih praduga karena harus dibuktikan terlebih dahulu.

Pengertian hipotesis menurut para ahli

Para ahli berikut ini memberikan definisi hipotesa menurut sudut pandang mereka masing-masing.

  • Menurut Prof. Dr. S. Nasution

Menurut Nasution hipotesis adalah perkiraan tentang apa yang kita amati dalam upaya untuk memahaminya.

  • Menurut Zikmund

Zikmund berpendapat bahwa hipotesis adalah dugaan sementara belum terbukti yang menjelaskan fakta atau fenomena dan kemungkinan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.

  • Menurut Erwan Agus Purwanto & Diah Ratih Sulistyastuti

Mereka berdua berpendapat, hipotesis adalah dugaan sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih perlu diuji secara empiris.

  • Menurut Mundilarso

Mundilarso mendefinisikan hipotesis sebagai sebuah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu diuji lagi menggunakan teknik tertentu.

  • Menurut Kerlinger

Hipotesis adalah pernyataan/dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih.


Jenis-jenis Hipotesis


jenis jenis hipotesis

Dilihat dari rumusnya,hipotesis dapat dibagi menjadi dua:

1. Hipotesis kerja atau alternatif (Ha)

Dalam hipotesis ini dinyatakan bahwa antara variabel X dan Y saling berhubungan atau adanya perbedaan antara dua kelompok.

Rumus hipotesa kerja:

  • Jika…Maka…
  • Ada perbedaan antara…dan….dalam…
  • Ada pengaruh….terhadap….

2. Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho

Dalam hipotesis ini dinyatakan bahwa antara variabel X dan Y tidak ada perbedaan , atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap Y.

Baca Juga  5 Contoh Notulen Rapat Kantor, Sekolah, OSIS, Diskusi dan Seminar

Atau bisa dikatakan selisih variabel pertama dengan variabel kedua adalah nol. Hipotesis ini sering disebut dengan hipotesis statistik, karena biasa dipakai dalam sebuah penelitian yang sifatnya statistik.

Rumus hipotesis nol:

  • Tidak ada perbedaan antara….dengan….dalam….
  • Tidak ada pengaruh….terhadap….

Sedangkan berdasarkan proses pemerolehannya, hipotesis dapat dibagi menjadi:

1. Hipotesis induktif

Merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan berdasarkan observasi untuk menghasilkan teori baru.

2. Hipotesis deduktif

Adalah jenis hipotesis yang perumusannya berdasarkan teori ilmiah yang telah sebelumnya telah ada.


Bentuk-bentuk Hipotesis Penelitian


Menurut Sugiyono, bentuk hipotesis terbagi menjadi tiga, yaitu;

  • Hipotesis deskriptif

Hipotesis deskriptif adalah jawaban sementara terhadap masalah deskrtiptif, yaitu yang berhubungan dengan variabel mandiri/tunggal.

Misalnya:

Seoarang peneliti ingin mengetahui apakah bakso di “Bakso Selera” mengadung daging tikus atau tidak.

Maka peneliti bisa membuat rumusan masalah sebagai berikut:

Apakah bakso di “bakso Sederhana” mengandung daging tikus?

Di dalam penelitian ini, variabel yang dipakai adalah variabel tunggal yaitu bakso di “Bakso Sederhana”, maka hipotesis yang dipakai adalh hipotesis deskriptif.

Terdapat dua pilihab yang bisa dibuat oleh peneliti sesuai dengan dasar teori yang digunakan, yaitu:

Ho : Bakso di “Bakso Sederhana” mengandung daging tikus

atau

H1 : bakso di “Bakso Sederhana”tidak mengandung daging tikus.

Baca : Pengertian, Tujuan, Jenis-jenis dan Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

  • Hipotesis komparatif

Bentuk hipotesis ini bisa diartikan sebagai dugaanterhadap rumusan masalah yang isinya mempertanyakan perbandingan terhadap dua variabel.

Contoh:

Seoarang peneliti ingin mengetahui tingkat kepedulian sosial masyarakat A dengan masyarakat B. Apakah keduanya memiliki kepedulian sosial yang sama atau berbeda.

Di dalam penelitian in, variabel yang dipakai adalah variabel jamak. Variabel pertama adalah tingkat kepedulian sosial masyarakat A, dan variabel yang kedua adalah tingkat kepedulian sosial masyarakat B.

Dalam kasus ini, maka hipotesis yang dipakai adalah hipotesis komparatif, karena isinya mempertanyakan perbandingan antar dua variabel. Maka hipotesis yang bisa dibuat adalah:

Ho: Masyarakat A memiliki tingkat kepedulian sosial yang sama dengan masyarakat B.

atau

H1: Masyarakat A memiliki tingkat kepedulian sosial yang berbeda dengan masyarakat B.

  • Hipotesis asosiatif

Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan hubungan antar dua variabel.

Contoh:

Seoarng peneliti ingin mengetahui apakah jam belajar mempengaruhi prestasi anak.

Rumusan masalah yang bisa dibuat adalah;-Apakah jam belajar bisa berpengaruh terhadap prestasi anak?

Dalam contoh tersebut, variabel yang dipakai adalah jamak. Variabel pertama “jam belajar” dan variabel kedua adalah “prestasi anak”.

Baca Juga  Kucing Jawa: Ciri, Sifat dan Cara Perawatannya

Di dalam contoh tersebut, hipotesis yang digunakan adalah hipotesis asosiatif, karena rumusan masalahnya mengandung pertanyaan hubungan dari dua variabel. Maka hipotesis yang bisa dibuat adalah:

Ho: Jam belajar mempengaruhi prestasi anak

atau

H1: Jam belajar tidak mempengaruhi prestasi anak


Syarat-syarat Hipotesis


Walaupun masih pernyataan praduga, hipotesis memiliki kedudukan yang penting dalam sebuah penelitian. Oleh karena itu, peneliti diharapkan merumuskan hipotesisnya dengan jelas.

Menurut Borg dan Gall, syarat-sarat dari hipotesis adalah sebagai berikut.

  • Sebuah hipotesis harus dirumuskandengan singkat,padat da jelas.
  • Sebuah hipotesis harus menunjukan adanya hubungan antara dua atau lebih variabel.
  • Sebuah hipotesis harus berdasarkan pendapat/teori-teori para ahli atau hasil penelitian yang relevan.

Ciri-ciri Hipotesis yang Baik


Menurut Moh.Nazir, untuk membuat hipotesis yang baik, maka pelu mengandung 6 poin berikit ini:

  1. Hipotesis harus menyatakan hubungan
  2. Hipotesis harus sesuai dengan fakta
  3. Hipotesis harus berhubungan denagn ilmu
  4. Hipotesis harus dapat diuji
  5. Hipotesis harus sederhana
  6. Hipotesis harus bisa menerangkan fakta

Cara Merumuskan Hipotesis


Setiap orang bisa membuat hipotesis, namun untuk menghasilkan hipotesis yang baik, perlu mengikuti langkah-langkah tertentu. Dengan mengikuti langkah yang baik dan benar, maka sebuah hipotesis akan mempermudah jalannya penelitian.

Hipotesis adalah dugaan atau terkaan, namun dalam pembuatannyat tetap harus didasari teori dan fakta ilmiah.

1. Teori ilmiah

Untuk mempermudah proses pembuatan hiotesis, soerang peneliti biasanya akan menjabarkan sebuah teori menjadi pendapat dan prostulat. Pendapat-pendapat tersebut bisa dikatakan sebagai anggapan yang mendasari lahirnya hipotesis. Yang selanjutnya bisa diuji menggunakan data untuk menark sebuah kesimpulan.

2. Fakta ilmiah

Yang kedua untuk merumuskan hipotesis adalah dengan menggunakan fakta. Secara umum, fakta diartikan sebagai kebenaran yang bisa diterima oleh nalar manusia serta sesuai kenyataan yang ada.

Cara untuk merumuskan hipotesis dengan fakta ilmiah diperoleh dengaan banyak cara, misalnya:

  • Diperoleh dari sumber aslinya.
  • Dengan cara menggambarkan dan mengartikan dari sumber yang asli.
  • Fakta yang didapat dari orang mengidentifikasi dengan jalan menyusunnya dalam bentuk abstract reasoning.

Selain dari dua sumber data di atas, perumusan hipotesis juga bisa diperoleh dari sumber lain, yaitu:

  • Kebudayaan
  • Ilmu yang menghasilkan teori yang sesuai
  • Analogi
  • Reaksi orang terhadap sesuatu dan pengalaman

Demikian penjelasan tentang pengertian hipotesis, semoga bisa bermanfaat. Kalau di rasa bermanfaat, silahan share ke teman-teman kamu 🙂

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

1 comment