Jumlah Penduduk di Indonesia – Selain kekayaan alamnya yang berlimpah, Indonesia juga menjadi negara ke empat dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Setiap tahun pertumbuhannya selalu meningkat. Menurut data bank dunia, presentase pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar 1,2%.
Lalu berapa jumlah penduduk Indonesia di tahun 2017? terus baca artikel ini hingga selesai.
Pengertian Penduduk
Penduduk adalah sekumpulan orang yang berada di dalam suatu wilayah dan terikat oleh aturan-aturan/norma-norma yang berlaku serta saling berinteraksi secara kontinu. Dalam ilmu sosiologi, penduduk mempunyai arti kumpula manusia yang menempati suatu wilayah geografi ruang tertentu.
Sedangkan penduduk suatu negara atau daerah bisa definisikan menjadi dua:
- Orang yang tinggal di negara/daerah tersebut
- Orang yang secara legal/hukum mempunyai hak tinggal di negara/daerah tersebut.
Pertambahan Penduduk di Indonesia
Jumlah penduduk di dunia saat ini mencapai 6 miliar lebih, di mana 80%-nya tinggal di negara berkembang. Negara Amerika (2001) memprediksikan bahwa jumlah penduduk di negara-negara berkembang akan terus tumbuh dengan presentase pertumbuhan 2,4% / tahun.
Tidak hanya di negara berkembang, negara-negara maju seperti Amerika juga mengalami pertumbuhan penduduk yang besar, namun tetap saja pertumbuhan di negara berkembang jauh lebih cepat.
Sensus kependudukan tahun 2000 menampilkan bahwa jumlah penduduk perkotaan di Indonesia mencapai 85 juta jiwa, dengan prosentase kenaikan sebesar 4,40%/tahun dari tahun 1990 hingga 2000.
Jumlah tersebut kira-kira 42% dari total jumlah keseluruhan penduduk di Indonesia. Melihat data tersebut, dewasa ini (2017) bisa diperkirakan jumlah penduduk perkotaan telah melampaui 100 juta jiwa. Dan sekarang hampir setengah jumlah penduduk di Indonesia hidup di wilayah perkotaan.
Tentu ini menimbulkan dampak yang sangat luas terhadap upaya perencanaan dan pengelolaan infrastruktur wilayah perkotaan. Peningkatan jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan disebabkan oleh perpindahan penduduk pedesaan ke perkotaan atau disebut urbanisasi.
Jumlah Penduduk di Indonesia Tahun 2018
Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk di Indonesia tahun 2010 adalah 237.641.326 jiwa. Penghitungan jumah penduduk dilakukan setiap 10 tahun sekali, artinya Badan Pusat Statistik akan melakukan sensus penduduk pada tahun 2020 mendatang.
Namun bagi kamu yang penasaran berapa jumlah penduduk Indonesia tahun 2018, kita bisa menghitung dengan melihat laju pertumbuhan setiap tahunnya.
Jika kita mengacu pada data yang dikeluarkan bank dunia, yaitu laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,2%/ tahun maka jumlah penduduk tahun 2018 mencapai 265 juta jiwa. Tentu ini bukan data valid, hanya sekedar hitung-hitungan kasar.
Bisa dibayangkan berapa jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2030, bisa mencapai 300 juta jiwa! Entah akan seperti apa kondisinya nanti dengan jumlah penduduk sebanyak itu.
Masalah Jumlah Penduduk
Dinamika Penduduk merupakan perubahan/pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu ke waktu. Dinamika penduduk ini disebabkan karena adanya unsur-unsur. Yaitu kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk.
Secara umum, pertumbuhan penduduk bisa dibagi menjadi 3 macam:
Pertumbuhan Penduduk Alami
Pertumbuhan ini diperoleh dari jumlah kelahiran dikurangi jumlah kematian. Pertumbuhan penduduk alami dapat dihitung menggunakan rumus:
Pa = L-M
Pa = Pertumbuhan Penduduk
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
Pertumbuhan Penduduk Migrasi
Pertumbuhan ini diperoleh dari selisih jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar. Rumus untuk menghitung pertumbuhan migrasi :
Pm = I-E
Pm= Pertumbuhan penduduk migrasi
I= Jumlah migrasi
E = Jumlah emigrasi
Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan ini diperoleh dari faktor kelahiran, kematian dan migrasi. Rumus untuk menghitungnya :
P = (L-M) + (I-E)
P = Pertumbuhan penduduk total
L = Jumlah kelahiran
M =Jumlah kematian
I = Jumlah imigrasi
E =Jumlah emigrasi
Unsur-unsur Dinamika Pertumbuhan
1. Tingkat kelahiran (fertilitas)
Yaitu tingkat pertambahan jumlah anak atau bayi pada suatu periode tertentu. Untuk menghitung tingkat kelahiran bayi, dapat menggunakan dua cara berikut ini:
Angka kelahiran kasar (Crude birth rate/CBR)
Merupakan sebuah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per seribu penduduk dalam sauatu perode.Angka kelahiran umum (General fertility rate/GFR)
Merupakan angka yang menunjukan jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 wanita pada usia reproduksi.
2. Tingkat kematian (mortalitas)
Yaitu pengurangan jumklah suatu penduduk pada periode waktu tertentu yang disebabkan oleh kematian. Untuk mengetahui tingkat kematian, digunakan 3 metode berikut :
Tingkat kematian kasar (Crude death rate/CDR)
Merupakan angka yang menunjukan rata-rata kematian per seribu penduduk dalam satu tahun.Tingkat kematian menurut umur (Age specific death rate)
Merupakan angka untuk menghitung banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu per seribu penduduk dalam kelompok yang sama.Tingkat kematian bayi (Infan mortality rate)
Merupakan angka yang memperlihatkan banyaknya bayi yang meninggal dari setiap 1000 bayi uyang lahir hidup.
Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)
- Adanya anggapan bahwa banyak anak banyak pula rejekinya
- Sifat alami manusia yang ingin terus melanjutkan keturunan
- Pernikahan di usia muda
- Berkembangnya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi derajatnya bila dibandingkan dengan anak perempuan. Sehingga keluarga yang belum memiliki anak lelaki akan terus berusaha agar mempunyai anak laki-laki.
- Adanya penilaian yang tinggi kepada anak, sehingga keluarga yang belum mempunyai anak akan berusaha bagaimana caranya agar memiliki anak.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)
- Adanya program KB dari pemerintah
- Kemajuan bidang teknologi dan obat-obatan
- Adanya UU yang membatasi dan mengatur usia perkawinan
- Peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjangan anak untuk PNS
- Penundaan pernikahan karena faktor ekonomi, pendidikan dan karir
- Adanya sifat malu jika memiliki banyak anak
Faktor pendorong kematian (promortalitas)
- Wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung, dan lain-lain.
- Adanya bencana alam.
- Peperagan, kecelakaan dan lain-lain.
- Pencemaran lingkungan yang tinggi sehingga mengakibatkan udara yang tidak sehat.
Faktor-faktor penghambat kematian (antimortalitas)
- Tingkat kesehatan yang tinggi.
- Pemenuhan gizi masyarakat yang baik.
- Majunua tingkat pengetahuan di bidang kedokteran, sehingga berbagai penyakit bisa diobati.
- Adanya tingkat kesadaran dan pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat.
- Tidak adanya peperangan.
Migrasi adalah berpindahnya penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi dibagi menjadi :
# Migrasi internasional
Migrasi internasional dibagi menjadi 3 :
- Imigrasi yaitu masuknya penduduk asing dan menetap di dalam suatu negara.
- Emigrasi yaitu kebalikan dari imigrasi, berpindahnya penduduk ke luar negeri untuk tinggal di sana.
- Remigrasi yaitu pemulangan kembali penduduk/warga asing ke negara asalnya.
# Migrasi nasional
Migrasi ini terdiri dari:
- Urbanisasi yaitu berpindahnya suatu penduduk dari desa ke kota
- Transmigrasi yaitu berpindahnya penduduk dari suatu pulau yang padat penduduk menuju pulau yang masih jarang penduduknya.
- Ruralisasi yaitu berpindahnya penduduk dari kota ke desa untuk tujuan menetap.
- Evakuasi yaitu berpindahnya penduduk karena suatu sebab. Bencana alam atau untuk menghindari bahaya.
Masalah-masalah yang timbul dari pertumbuhan penduduk
Indonesia yang jumlah penduduknya setiap tahun bertambah tentu menimbulkan dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi. Berikut ini beberapa dampak-dampaknya :
- Tingkat persaingan dunia kerja semakin meningkat, sehingga mempersempit lapangan dan peluang kerja.
- Jumlah pengangguran akan meningkat
- Kebutuhan akan berbagai fasilitas sosial meningkat
Masalah-masalah tersebut harus segera diatasi agar dampaknya tidak menjalar ke berbagai sektor lain. Berikut ini usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk :
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan program Keluarga Berencana (KB) dengan cara selalu memberi pengetahuan dan penyuluhan.
- Memberi kemudahan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk menikah muda bisa dihambat.
- Mewajibkan belajar 9 tahun.