Hewan Langka Indonesia – Indonesia adalah surganya satwa, bahkan sampai disebut dengan The Lost Paradise. Namun sayangnya tak sedikit satwa-satwa yang ada di Indonesia jumlahnya mulai menipis.
Bahkan banyak yang sudah masuk kategori genting dan spesies terancam. Apa sajakah yang termasuk hewan langka di negara ini dan bagaimana mencegah agar hewan tersebut tidak punah? Tim Jendela Hewan akan membagikan informasinya kepada Anda.
Pengertian Hewan Langka Indonesia
Disebut sebagai hewan langka ketika populasi hewan tersebut menurun dengan drastis. Jumlah populasinya di seluruh dunia kurang dari 10 ribu ekor. Biasanya kelangkaan ini terjadi karena perkembangbiakan yang lambat, jumlah betina habis, habitatnya rusak dan adanya perburuan liar.
Indonesia bahkan saat ini sudah dikenal sebagai negara dengan daftar panjang yang berisi hewan liar terancam punah.
Saat ini jumlah jenis hewan langka di Indonesia yang terancam punah sekitar 147 jenis mamalia, 114 jenis burung, 28 jenis reptil, 91 jenis ikan dan 28 jenis invertebrata.
Untuk mencegah kepunahan satwa-satwa langka ini, tentu saja pemerintah turun tangan dengan melakukan berbagai hal. Namun tanpa ditunjang kesadaran masyarakatnya, hewan langka di Indonesia akan terus menipis jumlahnya.
Tingkatan Hewan Langka di Indonesia
IUCN Redlist telah mengeluarkan kategori status konservasi untuk para hewan langka, berikut ini daftarnya:
* Extinct (EX; Punah)
Adalah status konservasi diberikan kepada spesies yang terbukti bahwa individu terakhir spesies tersebut sudah mati. Contoh satwa Indonesia yang masuk dalam kategori punah yaitu; Harimau Jawa dan Harimau Bali.
* Extinct in the Wild (EW; Punah di Alam Liar)
Adalah status konservasi ditujukan kepada spesies yang hanya diketahui berada di tempat penangkaran atau di luar habitat alami mereka.
* Critically Endangered (CR; Kritis)
Adalah status konservasi yang merujuk kepada spesies yang menghadapi risiko kepunahan di waktu dekat. Contoh satwa Indonesia yang berstatus kritis antara lain; Harimau Sumatra, Badak Jawa, Badak Sumatera, Jalak Bali, Orangutan Sumatera, Elang Jawa, Trulek Jawa, Rusa Bawean.
* Endangered (EN; Genting atau Terancam)
Adalah status konservasi mengacu kepada spesies yang sedang menghadapi risiko tinggi kepunahan di alam liar pada waktu yang akan datang. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Banteng, Anoa, Mentok Rimba, Maleo, Tapir, Trenggiling, Bekantan, dan Tarsius.
* Vulnerable (VU; Rentan)
Adalah status konservasi diberikan kepada spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan datang. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Rentan antara lain; Kasuari, Merak Hijau, dan Kakatua Maluku.
* Near Threatened (NT; Hampir Terancam)
Adalah status konservasi yang merujuk kepada spesies yang mungkin berada dalam keadaan terancam atau mendekati terancam kepunahan, meski tidak masuk ke dalam status terancam. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Hampir Terancam antara lain; Alap-alap Doria, Punai Sumba,
* Least Concern (LC; Berisiko Rendah)
Adalah kategori diberikan untuk spesies yang telah dievaluasi namun tidak masuk ke dalam kategori manapun. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Risiko Rendah antara lain; Ayam Hutan Merah, Ayam Hutan Hijau, dan Landak.
Hewan Langka yang Dilindungi di Indonesia
Berikut ini adalah daftar hewan langka yang dilindungi di Indonesia karena jumlahnya yang semakin menipis:
1. Harimau Sumatera
Salah satu hewan langka di Indonesia yang keberadaannya sudah terancam punah. Jumlahnya hanya sekitar ratusan saja. Jika ingin melihat hewan ini lebih dekat, teman-teman bisa singgah ke Taman Nasional Kerinci Seblat.
2. Orangutan
Orangutan merupakan primata asli Indonesia yang berstatus terancam punah karena habitat aslinya semakin sempit. Jika punya kesempatan, kunjungi Taman Nasional Batang Ai untuk bisa bertemu dengan satwa langka ini.
3. Komodo
Hewan asli yang hanya ada di Indonesia ini masuk ke dalam spesies kadal terbesar dan terpanjang di dunia.
Ukurannya bisa mencapai 3 meter, beratnya bisa mencapai hingga 70 kilogram. Kini Komodo dikembangbiakkan dan dilindungi di Taman Nasional Komodo yang ada di Nusa Tenggara Timur.
4. Merak
Merak merupakan burung yang ukurannya cukup besar, dan bulunya penuh warna nan cantik. Bulu merekalah yang menjadikan Merak sangat terkenal.
Sayangnya jumlah Merak juga mulai menipis. Kita bisa menemui beberapa di antaranya di Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional Alas Purwo yang ada di Jawa Timur
5. Badak Jawa
Lebih dikenal dengan sebutan Badak Bercula Satu. Jumlahnya sudah tidakbanyak dan membutuhkan perhatian khusus. Kita hanya bisa melihatnya di Taman Nasional Ujung Kulon yang ada di Jawa Barat.
6. Anoa
Bentuknya mirip kerbau, tapi seukuran kambing. Tiap tahunnya hewan langka ini semakin berkurang jumlahnya dan sudah masuk dalam daftar hewan yang harus dilindungi serta dilestarikan. Untuk menemui Anoa, kita bisa berkunjung ke Sulawesi.
7. Penyu
Penyu memiliki 7 spesies berbeda, antara lain; Penyu Hijau, Tempayan, Sisik, Belimbing, Kemp’s Ridley, Lekang, dan Pipih.
Uniknya, 6 dari 7 spesies itu bisa kita temukan di Indonesia. Hanya Penyu Kemp’s Ridley saja yang tidak. Indonesia mendirikan beberapa konservasi penyu untuk melindungi satwa ini. Salah satu konservasi terbesar yaitu Turtle Park Serangan yang ada di Bali.
8. Burung Cenderawasih
Hewan langka yang berasal dari Papua ini jumlahnya juga tak lagi banyak. Warna bulunya yang menarik telah membuatnya menjadi sasaran perburuan liar.
9. Monyet Hitam
Monyet Hitam Sulawesi adalah salah satu jenis primata langka di Indonesia. Ciri khasnya yaitu ada jambul di atas kepala dan warna hitam terpoles di seluruh tubuhnya.
Monyet yang hidup secara berkelompok dengan 5-25 ekor ini terancam punah karena populasi manusia semakin meningkat. Saat ini hidupnya terbatas dan digolongkan sebagai status konservasi krisis. Jika ingin bertemu Monyet Hitam, kunjungi saja beberapa wilayah di Sulawesi.
10. Kucing Merah
Kucing langka ini asalnya dari Pulau Kalimantan. Kucing Merah ini berukuran lebih kecil daripada Kucing Emas Asia. Bulunya memiliki perpaduan warna bulu coklat terang dan warna bulu pada kaki serta ekor yang berwarna merah dan agak pucat.
11. Kura-Kura Leher Ular Rote
Kura-kura ini sangat unik karena memiliki leher yang panjang seperti ular. Sejak tahun 2018, kura-kura ini resmi menjadi bagian hewan langka di Indonesia yang dilindungi. Kura-kura ini bisa ditemukan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Habitatnya mulai terganggu dan rusak adalah alasan kelangkaan satwa ini.
12. Elang Flores
Sebagaimana namanya, Elang Flores bisa kita temui di Pulau Flores. Status konservasi elang ini langka karena jumlahnya hanya berkisar antara 100-240 ekor yang berusia dewasa. Tiap tahun jumlahnya juga cenderung menurun. Penurunan ini dikarenakan kondisi biologis, kurangnya betina dan habitat Elang Flores yang mulai terbatas..
Cara Melindungi Hewan Langka
Melindungi hewan langka tidak bisa hanya bergantung kepada pemerintah, kita juga harus ikut berperan serta secara aktif. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mendukung kinerja pemerintah dalam perlindungan hewan:
1. Memberikan Edukasi dan Sosialisasi
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah terkait perlindungan hewan langka yaitu dengan pemberian edukasi dan sosialisasi. Sayangnya edukasi dan sosialisasi ini terkadang belum menyeluruh dan tidak sampai ke masyarakat kalangan bawah.
Oleh karenanya bagi kita yang telah mengetahui informasi terkait satwa-satwa langka sebaiknya ikut membantu menyebarkan edukasi dan sosialisasi kepada orang-orang terdekat. Terutama bagi mereka yang tinggal di dekat laut atau hutan agar tidak membunuh atau memburu satwa langka yang dilindungi tersebut.
2. Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan
Jika melakukan edukasi dan sosialisasi terasa sulit, untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan kita juga bisa mendukung dengan memberikan bantuan finansial maupun moril dalam setiap kampanye pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah.
3. Membuat Penangkaran
Cara melestarikan hewan langka lainnya yang ada di Indonesia yaitu dengan membuat tempat penangkaran. Penangkaran membuat satwa langka bisa berkembang biak dengan lebih baik sehingga bisa menghindari kepunahan.
4. Membuat Papan Larangan
Pemerintah juga membuat beberapa papan larangan di beberapa titik yang merupakan habitat bagi hewan langka yang dilindungi.
Papan ini dibuat untuk memberikan informasi dan larangan agar tidak melakukan perburuan liar terhadap hewan-hewan tersebut. Papan larangan itu juga biasanya mencantumkan hukuman yang akan dikenakan jika melanggar larangan tersebut.
5. Melaporkan Orang yang Berburu Satwa Langka
Untuk melindungi para hewan langka yang ada di Indonesia, kita juga bisa melaporkan orang yang berburu satwa langka tersebut ke pihak yang berwajib. Hal ini tentunya untuk memberikan efek jera terhadap orang yang melakukan perburuan tersebut.
Selain itu juga untuk memberikan peringatan terhadap masyarakat lain yang ingin melakukan perbuatan serupa agar tidak melakukan hal tersebut lagi.
6. Hindari Transaksi Binatang Langka
Tidak sedikit kasus di Indonesia dimana masyarakat memperjualbelikan satwa langka yang dilindungi seperti Burung Cendrawasih, Macan Dahan, Owa, Beruang Madu dan masih banyak lagi.
Satwa langka tersebut bahkan di ekspor ke luar negeri dengan harga yang bervariasi. Jangan sampai kita mencari uang dengan menggadaikan nyawa hewan-hewan tak bersalah tersebut ya.
7. Bergabung dengan Organisasi Konservasi
Sebagai bagian dari Indonesia, kita juga bisa mendukung pemerintah dengan melakukan kampanye-kampanye di luar yang telah diorganisir oleh departemen terkait. Kita bisa mendukung pemerintah melindungi hewan-hewan langka dengan cara bergabung pada organisasi berikut ini.
Daftar Organisasi Hewan Langka di Indonesia
Organisasi-organisasi di bawah ini selalu berada di garis depan dalam rangka melakukan konservasi hewan langka di Indonesia:
1. Save Indonesian Endangered Species (SEIS)
Salah satu proyek utamanya bisa kita lihat dengan nyata, yaitu Taman Nasional Way Kambas. Dalam pelaksanaannya, mereka beroperasi secara eksklusif dengan Aliansi Lester Rimba Reread (ALeRT), sebuah organisasi yang terdiri dari penjaga taman, penjaga gajah, penduduk desa, dan pemandu wisata.
Organisasi ini didirikan untuk memulihkan dan melindungi hutan hujan dan lahan basah di daerah tersebut. Selain itu juga untuk menjalankan operasi penyelamatan dan menyediakan berbagai bentuk kesejahteraan bagi satwa liar.
Proyek ini sangat terfokus untuk bekerja dengan gajah dan pengembangan ekowisata, memungkinkan hubungan simbiosis antara manusia dan satwa liar di wilayah tersebut.
2. Gili Shark Conservation
Hiu adalah salah satu hewan yang banyak diburu dan ditangkap di Indonesia, bahkan perburuan hiu di Indonesia konon menjadi hal terbesar di dunia. Melihat fakta ini Gili Shark Conservation pun dibentuk. Organisasi ini fokus untuk membuat perubahan yang sesuai dalam upaya melindungi zona-zona terkait.
Saat ini juga sedang berusaha untuk membuktikan bahwa terumbu karang di sekitar Gili Trawangan sebenarnya adalah area pembibitan untuk hiu karang ujung putih.
Organisasi ini juga sangat menyambut relawan dari seluruh dunia. Relawan-relawan ini akan diberikan pelatihan menyelam dan pembekalan materi lainnya yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian serta konservasi makhluk hidup.
3. Pesut Mahakam
Pesut sungai Mahakam Mulai berkurang populasinya secara pesat. Bahkan informasi terbaru hanya menyisakan sekitar 80 individu pesut. Fakta inilah yang kemudian memicu didirikannya organisasi Pesut Mahakam. Saat ini mereka sedang berproses mendirikan kawasan lindung agar tidak hanya mempertahankan konservasi pesut Mahakam tetapi juga perikanan lokal.
Organisasi ini merangkul sekitar 26 desa untuk menjadi bagian dari konservasi ini. Semua warga desa harus setuju untuk berpartisipasi dalam upaya konservasi dalam rangka menciptakan zona yang berbeda untuk praktek penangkapan ikan yang berkelanjutan, ekowisata dan restorasi serta program konservasi.
4. Rhino Foundation of Indonesia (YABI) and the International Rhino Foundation
Dua organisasi ini telah bermitra selama lebih dari 33 tahun. Fokusnya yaitu pada perlindungan badak, konservasi dan penangkaran di tiga taman nasional. Di Jawa, Rhino Protection Units (RUPs) berpatroli di Taman Nasional Ujung Kulon untuk bekerja dalam upaya antipoaching yang mencakup pemantauan satwa liar yang terancam.
Mereka juga berupaya untuk menonaktifkan perangkap dan menangkap pemburu liar. Upaya-upaya ini dimaksudkan untuk mencegah kepunahan badak Jawa serta melindungi spesies terancam lainnya di area tersebut melalui perlindungan habitat.
Program serupa juga sedang dilakukan untuk melindungi badak di Sumatera melalui program konservasi di Suaka Badak Sumatera di Taman Nasional Way Kambas.
Kedua spesies badak ini unik untuk Indonesia dan sementara sebagian besar dunia tidak menyadari keberadaan mereka karena sedang menghadapi ancaman kepunahan yang sangat nyata. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran serta memberikan sumbangan kepada organisasi selalu sangat dihargai.
5. Forum Harimau Kita
Saat ini populasi harimau Sumatera hanya berkisar 600 individu. Adanya perburuan liar terhadap hewan langka ini serta berkurangnya habitat mereka membuat jumlah mereka turun terus-menerus. Itulah mengapa Forum HarimauKita dibentuk untuk melindungi hewan ini agar tidak punah. Jumlah relawannya bertambah dengan pesat setiap harinya.
Organisasi ini melihat pentingnya untuk berkolaborasi antara masyarakat lokal, penjaga hutan dan pemerintah menuju pemanfaatan hutan berkelanjutan, serta penghalang efektif bagi individu yang menyiapkan perangkap.
Hewan langka Indonesia semakin hari jumlahnya memang semakin menipis. Tak menutup kemungkinan mereka akan segera punah. Namun kita bisa mencegahnya jika saling bekerjasama dengan pemerintah dalam upaya melestarikan lingkungan. Hewan-hewan langka itu juga makhluk hidup yang memiliki hak hidup sama halnya dengan manusia.