Cara Menghafal Al-Quran – Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman bahwasanya Al-Quran ini dibuat mudah untuk dihafalkan bagi yang mau menghafalkannya. Jaminan Allah ini tentu bukan sembarang jaminan, dan ini sudah dibuktikan oleh para sahabat dan tabi’in serta oleh orang-orang zaman sekarang bahwa mengahafal Al-Quran itu mudah. Akan tetapi yang banyak dilewatkan oleh para penghafal quran adalah dalam hal menjaga hafalan Al-Qurannya dan mempelajari cara-caranya.
Padahal, kalau kita beri bobot antara mengahafal dan menjaganya, maka akan didapati bahwa menjaga hafalan lebih berat daripada menghafalnya. Pernyataan di atas sudah terbukti kepada seluruh penghafal Al-Quran di manapun. Jadi sudah sepatutnya kita juga memberi perhatian lebih pada bagaimana cara menjaga hafalan itu sendiri.
Saya akan mencoba memberikan pada anda beberapa cara menjaga hafalan Al-Quran berdasarkan pengalaman pribadi dan beberapa teman juga guru, semoga bermanfaat.
Cara Menghafal Al-Quran yang Pertama: Kenali Kualitas Hafalan Anda
Allah SWT menciptakan manusia dengan segala macam kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga dalam hal hafalan ini. Ada orang yang bisa mengingat hafalannya dalam jangka waku yang lama, ada yang sebentar sudah terlupa, ada yang sedang-sedang saja.
Nah, langkah pertama yang harus anda lakukan adalah mengenali kualitas hafalan anda. Apakah anda termasuk orang yang mempunyai hafalan yang kuat atau malah sebaliknya. Pengenalan ini menjadi penting karena akan menentukan langkah yang akan kita ambil setelahnya.
Cara mudah untuk mengenali seberapa baik kualitas hafalan anda adalah dengan mengetesnya beberapa saat setelah anda menghafalnya. Misalnya anda pagi ini menghafal 1 halaman, setelah disetorkan kepada guru anda, tunggu hingga siang atau sore, untuk kemudian mengulang hafalan yang telah anda hafalkan pagi tadi tanpa membuka mushaf terlebih dahulu.
Wajib Baca: Keutamaan Sholat Subuh Berjamaah di Masjid dan Ancaman Bila Sengaja Meninggalkannya
Biasanya, kalau anda memiliki kualitas hafalan yang baik, anda tidak akan kesulitan mengulang hafalan yang baru dihafal pagi tadi pada sore harinya. Sebaliknya, apabila anda kesulitan mengulang apa yang tadi pagi anda hafalkan pada sore harinya, berarti anda termasuk orang yang lemah dalam mengingat sesuatu.
Menurut saya, tidak ada ruginya sama sekali bagi kedua belah pihak, karena masing-masing mempunyai kelebihan. Orang yang mempunyai hafalan kuat harus selalu bersyukur dengan nikmat tersebut agar kelak tidak dicabut oleh Allah SWT. Sedangkan orang yang diberi nikmat lemah dalam hafalan bisa mempunyai waktu lebih dan perhatian lebih terhadap Al-Quran.
Cara Kedua: Tentukan Target Murojaah Anda
Dalam menggapai sesuatu, kalau anda ingin sukses, maka anda harus mempunyai target dan tujuan yang jelas. Begitu juga dalam hal menjaga hafalan Al-Quran ini. Kalau anda ingin mempunyai hafalan yang lancar, maka anda harus mempunyai target pribadi yang harus siap untuk anda jalankan. Apapun resiko dan keadaannya.
Pengalaman para pengahafal Al-Quran membuktikan bahwa, semakin bagus target murojaah anda, maka semakin besar juga kemungkinan anda mempunyai hafalan yang terjaga. Tentu target yang saya maksudkan di sini adalah target yang realistis, bukan target yang terlalu muluk, sehingga justru membuat anda kesulitan dalam memurojaah hafalan anda karena terlalu berat targetnya. Tidak juga terlalu mudah, sehingga bisa membuat anda meremehkannya.
Target ini bisa kita bagi menjadi 2, yang pertama target harian, yang kedua target bulanan. target harian ini bisa diterapkan untuk mencapai tujuan jangka pendek, sedangkan bulanan ini untuk jangka panjang. Kedua target ini kita buat se-proporsional mungkin dengan waktu yang kita alokasi-kan.
Contoh, dalam satu minggu saya ingin lancar setengah juz, maka dalam satu harinya paling tidak saya harus memurojaah 2 halaman atau satu lembar. Begitu juga dengan yang bulanan. Contoh dalam satu bulan saya harus sudah lancar 1 juz, maka terget harian mengikuti target yang kita canang kan untuk bulanan.
Usahakan, setiap membuat target kita perhitungkan dengan teliti dan realistis sesuai kemampuan kita. Agar apa? agar ketika target yang mudah tercapai kita bersemangat untuk melanjutkan pada target-target setelahnya. selamat mencoba dan merakasak perubahannya.
Cara Ketiga: Komitmen Terhadap Target yang Anda Buat
Cara yang ketiga inilah yang akan menentukan kedepannya, apakah hafalan anda akan lancar atau justru melemah. Saya kira para penghafal Al-Quran sepakat bahwa komitmen terhadap target murojaah anda, membuat hafalan anda terjaga.
Saya biasanya mengibaratkan komitmen terhadap target murojaah itu seperti komitmen kita terhadap makan dan minum. Gampangnya, apabila kita belum makan dan minum seharian maka kita akan merasa lemas dan tidak bertenaga, begitu juga dengan murojaah hafalan Al-Quran ini, apabila dalam satu hari belum menyelesaikan target murojaah, maka kita otomatis akan merasa tidak enak.
Jadi apabila anda ingin mengecek seberapa komit anda terhadap target yang anda buat, perhatikan reaksi diri anda apabila anda melewatkan satu hari tanpa menyelesaikam target murojaah anda. Semakin menyesal anda, maka tandanya semakin besar juga komit yang sudah tertanam di hati anda.
Cara Keempat: Cari Teman dan Lingkungan yang Mendukung
Cara keempat ini sebagai pendukung cara-cara sebelumnya yang tidak bisa anda pandang sebelah mata. Teman dan lingkungan yang mendukung, sangat membantu dalam hal pembiasaan dan pelatihan menjaga konsistensi.
Seperti yang telah saya jelaskan pada anda tentang pentingnya konsistensi murojaah pada sub-bab sebelum ini, maka teman dan lingkungan ini membuat jalan semakin mudah dan ringan. Dalam perkembangannya, anda bisa mengajak teman anda untuk saling setor dan murojaah, anda juga bisa menjadwalkan untuk melakukan simakan per minggu atau bulan. Itu semua dalam upaya menjaga target anda agar tercapai dengan baik.
Sisi lain yang menguntungkan adalah, anda bisa bertukar pengalaman dengan mereka dalam hal menjaga hafalan atau dalam hal tata cara dan metode memurojaah hafalan yang baik. Semua orang tentu memiliki pengalamannya sendiri, dan ini menurut saya penting untuk diketehui oleh anda agar mempunyai wawasan yang lebih dalam memurojaah hafalan.
Cara Kelima: Jangan Lupa Doa
Cara atau langkah yang terakhir ini adalah sebagai bentuk kesyukuran anda atas apa yang telah Allah SWT beri pada anda, yaitu hafalan al-quran. Dalam aqidah kita belajar bahwasanya segala sesuatu itu terjadi atas izin dan kehendak Allah SWT. Begitu juga hafalan ini adalah salah bentuk izin dan kehendak-Nya.
Nah berangkat dari kesadaran di atas, sangat naif rasanya apabila dalam hal memurojaah hafalan ini anda tidak berdoa kepada Allah SWT. Dalam hadist Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwasanya doa itu senjata ampuh kaum muslimin. So, jangan sampai keyakinan diri anda mengalahkan rasa kebutuhan akan berdoa pada Allah SWT.
Untuk masalah teks doanya, itu kembali pada diri anda masing-masing. tidak masalah ingin menggunakan bahasa dan redaksi apa saja. Yang perlu di garis bawahi adalah cara dan waktunya. Gunakan cara yang baik dalam berdoa seperti, lemah lembut disertai pengagungan kepada Allah SWT. Berdoalah pada waktu-waktu yang mustajab dengan harapan doa kita Allah SWT segera perkenankan.
****
Semoga artikel cara menghafal Al-Quran ini bisa bermanfaat untuk Anda.