Ayam Joper – Ayam adalah jenis hewan yang paling mudah dipelihara serta diternakan. Ada begitu banyak jenis ayam dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ada jenis ayam petelur, ayam pedaging hingga ayam hias.
Khusus ayam pedaging, ayam joper juaranya karena terkenal dengan ukurannya yang sangat besar. Kebutuhan akan ayam pedaging di masyarakat pun kian meningkat, karena hal inilah yang membuat peternak ayam Joper semakin menguntungkan.
Tertarik untuk beternak ayam pedaging ini? Sebelum memulai, ketahui dulu apa saja yang harus dilakukan nantinya.
Asal Usul Ayam Joper
Singkatan ayam Joper sendiri merupakan ayam Jowo Super yang artinya ayam kampung Jawa yang memiliki kualitas super. Jenis ini bukanlah ras asli melainkan hasil persilangan. Jenis ayam yang disilangkan adalah ayam petelur serta ayam kampung.
Perbaikan genetika ini dilakukan karena ada begitu banyak peternak yang mengeluhkan budidaya ayam kampung yang membutuhkan waktu terlalu lama. Sehingga waktu pemeliharaan yang terlalu lama membuat keuntungan peternak semakin menipis.
Ada beberapa jenis ayam yang disilangkan, yaitu ayam betina dengan beberapa ras jantang berbeda. Mulai dari ayam bangkok, ayam nunukan, ayam kedu, ayam nagrak, ayam pelung dan ayam kampung jantan yang unggul.
Alasan mengapa ayam petelur yang disilangkan adalah karena produksi telur yang tinggi. Sedangkan ayam jantannya adalah ayam kampung karena supaya anak ayam memiliki sifat ayam kampung. Otomatis, hasil persilangan menghasilkan ayam joper.
Indukan ayam Jowo Super ini memiliki genetik heterogen dan heterozigot dan tidak diseleksi secara pemurnian. Oleh karena itu hasil anakan dari keduanya tidak bisa dipastikan memiliki sifat turunan jantan dan betina 50%-50%.
Karena keragamannya tersebut, maka ayam ini tak bisa disebut dengan final stock atau F1. Hasil dari persilangan bisa membuat ayam menjadi sangat unggul atau justru sebaliknya. Tergantung genetik yang dimiliki oleh indukannya.
DOC (Day Old Chicken) dan anakan ayam yang umurnya di bawah 10 hari ditetaskan dengan cara buatan dan artificial. Telur yang sudah dihasilkan dari persilangan akan dikumpulkan kemudian proses penetasan dilakukan memanfaatkan mesin. Prosesnya pun memakan waktu selama 21 hari.
Penetasan secara buatan dengan mesin ini disebabkan karena sifat ayam betina yang tidak suka mengeram. Oleh karena itu mesin menjadi pilihannya, namun justru dengan menggunakan mesin waktu penetasan jadi lebih terjadwal.
Karakter dan Sifat Ayam Joper
Setiap ayam yang diternak selalu memiliki sifat dan karakter berbeda. Khususnya ayam Jowo Super ini, yang tentu akan mempengaruhi cara beternaknya. Sifat dan karakternya juga menjadi cara untuk membedakan jenis ini dengan ayam lainnya. Berikut sifat dan karakter ayam Jowo Super:
1. Ukuran
Jika dilihat dari segi fisiknya, ayam Jowo Super memiliki ukuran yang lebih besar. Khususnya untuk ayam jantan, ia memiliki jengger dan pial besar dengan tubuh yang tegap. Warna bulunya sangat bervariasi tergantung gen manakah yang lebih kuat.
2. Telur
Keunikan terdapat pada telur, karena persilangan ayam kampung, bentuknya sama seperti ayam kampung biasa. Hanya saja warna dari telur lebih kecoklatan dan tidak berwarna putih.
3. Waktu panen
Ayam Jowo Super merupakan solusi dari peternak yang ingin mendapatkan waktu panen lebih cepat. Selama 2 bulan pemeliharaan ayam joper bisa memiliki berat hingga 1,1 hingga 1,5 kg. Oleh karena itu waktu panennya bisa dilakukan ketika ayam berusia 45 hingga 60 hari.
Tentu saja waktu panen ini jauh lebih cepat dibandingkan ayam kampung yang membutuhkan waktu 2,5 bulan.
4. Sifat
Jika dilihat dari sifatnya, kelebihan dari ayam Jowo Super ini tak jauh dengan ayam kampung. Pertama ia lebih tahan sakit sehingga perawatannya tergolong mudah. Ayam jantan juga lebih suka bertengger serta berkokok.
Di usia 6-1,5 tahun ayam ini memiliki produktivitas sangat tinggi yakni 80% sedangkan ketika berusia 2 tahunan akan menurun sebanyak 40%. Ayam ini memiliki kemampuan bertelur terus menerus sama seperti ayam petelur tetapi ia tak suka mengerami.
Bagaimana Peluang untuk Beternak Ayam Joper?
Setelah memahami karakteristik dan sifatnya tak sedikit orang yang akhirnya beralih profesi untuk bisa beternak ayam ini. Karakternya yang lebih unggul cukup menjanjikan dibandingkan beternak bebek, ayam kampung atau unggas lainnya.
Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini beberapa hal yang menjadikan peluang ternak ayam Jowo Super perlu dipertimbangkan.
1. Masa panen yang relatif lebih cepat
Keuntungan pertama yang menjadi keunggulan jenis ayam ini adalah masa penen yang sangat cepat. Jika dibandingkan ayam kampung bahkan unggas lainnya, hanya butuh waktu dua hingga tiga bulan saja masuk ke masa panen.
Otomatis biaya perawatan tidak membengkak dan ayam bisa dijual dengan harga tinggi. Ditambah lagi permintaan di pasaran pun cukup banyak.
2. Harga jual yang stabil
Dibandingkan ayam pedaging lainnya, ayam Jowo Super ini memiliki harga jual relatif stabil. Apalagi karena merupakan persilangan ayam kampung, ayam ini memiliki rentang harga yang cukup tinggi.
Ada begitu banyak masyarakat yang suka dengan ayam kampung dibandingkan ayam pedaging negeri.
3. Mudah dipelihara
Daya tahan tubuh ayam yang cukup tinggi membuat perawatannya tidaklah sulit. Ayam tidak perlu disuntik agar kebal terhadap virus. Cukup dengan memberikannya sedikit vitamin serta suplemen sehingga waktu panen bisa lebih cepat.
4. Kualitas daging yang menyehatkan
Ukuran fisik dari ayam Jowo Super yang besar membuat daging ayam yang diproduksi lebih banyak.
Selain itu kualitas dagingnya sendiri pun sehat sehingga banyak orang yang mencarinya. Pertimbangan dan Perhitungan Secara Umum Sebelum Beternak
Keinginan untuk beternak ayam joper mungkin saja sudah terlintas dipikiran. Namun jangan hanya untungnya saja yang diperhatikan. Ada beberapa faktor yang harus jadi bahan pertimbangan.
Persiapan Perhitungan Saat Ingin Beternak
Belum lagi perhitungan modal hingga penjualan, kira-kira berapakah keuntungan yang akan didapatkan? Berikut ini beberapa pertimbangan sekaligus perhitungan yang harus diperhatikan pada saat mempersiapkan diri sebelum beternak.
1.Lokasi
Hal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah lokasinya, karena harus dilakukan di tempat yang jauh dari pemukiman warga. Tentu saja alasannya karena aroma yang tidak enak dari kandang ayam sebersih apapun perawatannya.
Belum lagi pasti akan banyak warga yang komplain dengan suara ayam yang berisik. Karena ayam yang dipelihara bukan hanya satu atau dua saja.
2. Modal
Berapakah modal yang harus dikeluarkan secara umum dan keseluruhan? Modal dimulai dengan pembelian bibit ayam, setidaknya bisa membeli 300 bibit dengan harga Rp. 5.500 per ekor anakan. Jika ditotal biayanya Rp. 1.650.000.
Selain itu perlu juga membeli pakan ayam 5 sak untuk pakan ayam DOC dan 5 sak untuk pakan khusus untuk pertumbuhan ayam. Jika ditotal 10 sak adalah Rp. 4.350.000.
3. Jumlah pakan untuk ternak
Apa yang dimaksud dengan jumlah pakan untuk ternak adalah Feed Consumption Rate. Biasanya 1 kg pakan khusus pertumbuhan ayam bisa meningkatkan 1 kg bobot ayam.
Sedangkan untuk ternak ayam DOC membutuhkan pakan yang disesuaikan dengan usia dan berat badan. Setidaknya untuk mendapatkan ayam berbobot 1 kh usia 2 bulan dibutuhkan 1,67 kg.
4. Deplesi
Perhitungan juga dilakukan pada ayam anakan yang mati pada saat pemeliharaan awal. Ada beberapa faktor yang bisa membuat anakan ayam mati karena penyakit, stress atau kandang yang tidak baik.
5. Laba
Barulah yang terakhir adalah perhitungan laba atau untuk. Cara menghitungnya adalah dengan mengurangi pendapatan dengan biaya produksi seperti perawatan hingga pemberian pakan. Biasanya harga ayam joper ini per kilogramnya adalah 30 ribu hingga 35 ribu.
Bagaimana, setelah mengetahui perthitungannya apakah masih berniat untuk beternak ayam Joper? Jika iya, lanjutkan pada bagaimana langkah beternaknya.
Cara Beternak Ayam Joper
Ada begitu banyak tahapan beternak ayam joper hingga akhirnya masuk masa panen. Mulai dari persiapan kandang, memberikan pakan hingga pembesaran ayam.
Selama prosesnya tidak sedikit juga ayam DOC yang akan mati jika salah dalam pemeliharaan. Berikut ini cara ternak ayam joper yang baik dan benar bisa ditiru oleh pemula.
1. Mempersiapkan kandang
Dari semua perawatan, kandang adalah yang paling penting. Pertama pilih lokasi yang strategis, jauh dari pemukiman tetapi lingkungan udaranya nyaman untuk ayam. Kadang pun dibagi menjadi dua jenis yaitu ayam DOC dan juga kandang pembesaran.
Khusus untuk kandang ayam DOC membutuhkan suhu yang hangat sekitar 30 derajat Celcius. Kemudian tata letak kandang juga harus baik dan peralatan perkandangan harus lengkap. Untuk indukan DOC sebaiknya berikan pemanas buatan di dalam kandang, seperti lampu bohlam 5 hingga 10 watt.
Peliharalah indukan usia 0 hingga 3 minggu ke dalam box anakan khusus dan ruangnya cukup luas. Suhu harus dikontrol secara periodik sehingga jika terjadi penurunan bisa langsung diperbaiki mengingat fase ini sangat penting.
Sedangkan untuk ayam yang sudah masuk ke masa pembesaran harus dipindah ke kandang lainnya. Kandang harus dibuat dengan ukuran baku, misalnya ukuran lebar 6 hingga 9 meter sedangkan panjangnya 50 sampai 70 meter.
Jika kandang berukuran tersebut maka bisa memuat ayam sebanyak 8 ekor per meter perseginya hingga siap panen. Semakin ayam bertambah besar maka kepadatan pun akan terjadi, sebaiknya pindahkan ke kandang yang lain.
2. Melengkapi kebutuhan nutrisi
Pakan adalah sumber nutrisi yang harus selalu dipenuhi oleh ayam. Antara ayam DOC dan ayam pembesaran membutuhkan makanan yang berbeda serta jumlahnya. Selain pakan air bersih juga harus selalu siap sedia dan tidak boleh kehabisan.
Ada beberapa jenis pakan yang bisa diberikan. Pertama adalah pakan jadi yang biasanya diberikan untuk ayam DOC. Tujuannya adalah agar ayam memiliki nutrisi, pakan jadi ini biasa dijual per sak Rp. 425 ribu. Kedua adalah dedak yang memiliki kandungan asam amino dan energi tinggi.
Dedak pemberiannya harus dibatasi karena sulit dicerna, jadi berikanlah sekitar 10% saja. Ketiga adalah tepung onggok yang berasal dari singkong. Tepung ini sama seperti dedak hanya bisa diberikan sebanyak 10% saja.
Keempat adalah pollard yang merupakan limbah dari gandum, pemberiannya hanya 5% saja karena jika kebanyakan akan membuat ayam diare. Kelima adalah jagung yang diberikan sesuai usia ayam. Diberikan dalam bentuk utuh atau digiling kasar.
Jagung adalah pakan ayam joper dewasa namun sayangnya harganya lebih mahal. Jenis makanan terakhir adalah pellet yang hingga kini lebih banyak digunakan oleh para peternak. Pelet adalah jenis makanan yang bisa meningkatkan nafsu makan sehingga ayam bisa memiliki bobot yang meningkat cepat.
3. Menjaga kebersihan kandang
Kandang sudah dibuat apalagi kandang ayam pembesaran harus selalu dijaga kebersihannya. Kandang ayam panggung adakah jenis kandang yang umum dipilih. Selalu bersihkan kotoran ayam yang menumpuk di bawah kandang.
Semprot kandang setidaknya dua minggu sekali dengan menggunakan Antiseptik. Selama penyemprotan pindahkan ayam ke kandang yang lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan lahan yang cukup luas untuk membangun beberapa kandang.
4. Menjaga kesehatan ayam
Ada beberapa program ternak ayam joper terkait dengan kesehatan. Beternak ayam bukan sekedar menyiapkan kandang, membersihkan dan juga memberi pakan. Dibutuhkan juga vaksinasi karena ayam adalah unggas yang akan meningkatkan antibodi ayam.
Vaksin diberikan sesuai dengan kondisi lingkungan peternakan. Dosisnya pun beragam sehingga akan membuat ayam tetap sehat. Sebaiknya penyuntikan ini dilakukan oleh dokter hewan.
Selain itu selalu pisahkan ayam joper yang sedang sakit sehingga bibit penyakit tidak mengenai ayam lainnya. Ayam yang mati sebaiknya dikubur atau dibakar agar virus tidak menyebar.
Menjaga kesehatan juga bisa didukung dengan pemberian suplemen pada ayam. Suplemen berfungsi untuk mengurangi tingkat stress dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Tips Beternak Ayam Joper agar Berhasil
Tentunya impian dari semua peternak adalah memiliki masa panen yang sukses. Melalui cara ternak yang benar pastinya proses panen akan dengan cepat dirasakan. Supaya lebih berhasil lagi, berikut ini ada beberapa tips yang bisa diikuti saat beternak ayam Jowo Super.
1. Mempersiapkan ayam joper DOC
Bibit yang sudah dibeli tidak bisa langsung diberi pakan karena mereka pasti memiliki tingkat stress yang tinggi. Belum lagi lama perjalanan pada saat pengiriman ayam membuat perlakuan yang nyaman harus diberikan.
Pertama siapkan air gula merah dan berikan kepada ayam setelah datang. Fungsinya supaya tenaga ayam ini kembali. Berikan air gula setiap setengah jam atau satu jam sekali baru tambahkan makan dan air minum di dalam kandang.
2. Kandang brooding
Masa yang berisiko tinggi adalah brooding yaitu pemeliharaan ayam DOC berusia 2 minggu. Kandang harus dibuat senyaman mungkin bukan hanya diatur suhunya. Buat agar ayam tidak berdesak-desakan, tidak kepanasan atau kedinginan.
Imtil itu kandang brooding juga harus diberikan litter yakni jerami, serutan kayu halus atau sekam padi. Sesuaikan jumlahnya agar ayam bisa nyaman untuk tinggal.
3. Sanitasi kandang
Kandang harus terus diperhatikan kebersihannya. Buat jadwal rutin kapan harus membersihkannya. Selain itu selalu lakukan pengecekan setiap hari ketika memberi pakan. Khususnya untuk ayam yang masuk masa pembesaran.
Sanitasi harus dilakukan dengan baik dan genangan air tidak muncul karena bisa menjadi sarang nyamuk. Ventilasi kandang juga harus diatur agar tidak panas atau terlalu dingin. Langkah ini akan membuat penyakit tidak bermunculan.
4. Memilih bibit unggul
Menggunakan bibit yang unggul tentu memberikan kesuksesan masa panen. Cara membedakannya bisa dilihat dari berat ayam yaitu 39 hingga 48 ekor per gramnya. Selain itu warna yang dominan adalah coklat dengan sayap abu abu dan paruh kaki warna kuning.
Ketika bibit DOC datang, pisahkan kembali mana ayam yang sehat dan tampak stress atau sakit. Kini beternak ayam joper tak jadi sesuatu yang sulit, siapapun bisa melakukannya asal dengan persiapan yang tepat.