Ular Sawah: Makanan, Jenis dan Cara Berkembangbiaknya

ular sawah

Ular Sawah – Sebagaimana yang kita tahu bahwa ular termasuk golongan reptil yang tak memiliki kaki dan tubuhnya panjang. Ular hidup hampir di seluruh penjuru dunia.

Secara ilmiah, semua jenis ular, termasuk ular sawah, adalah bagian dari sub ordo Serpentes.

Selain bagian dari Serpentes, ular juga masuk bagian dari ordo Squamata atau reptil yang bersisik. Salah satu teman ular di Squamata adalah kadal.

Meski begitu ular juga masuk dalam cabang Ophidia, yaitu reptil yang tak punya kaki, bertubuh panjang dan sangat jauh berbeda dengan kadal. Unik juga ya klasifikasinya?

Ada banyak jenis ular di dunia ini, namun kali ini kita hanya akan fokus membicarakan Ular Sawah. Dari namanya saja sudah jelas disimpulkan kalau ular sawah adalah ular yang habitatnya ada di areal persawahan.

Makanan Ular Sawah

Makanan Ular Sawah

Apapun jenisnya, termasuk pula ular sawah, ia merupakan hewan karnivora. Artinya ular memakan hewan yang berukuran lebih kecil dari tubuhnya. Ular sawah biasanya memakan kodok, jenis-jenis reptil kecil lainnya, burung dan juga mamalia.

Namun tak sedikit pula ular-ular yang sanggup memangsa kambing, kijang, rusa dan manusia lo. Sanca Kembang adalah salah satu ular sawah yang sanggup melakukannya. Serem juga ya, Sahabat JeHa?

Dalam urusan makan-memakan, ular termasuk hewan yang tanpa ampun. Seluruh mangsanya akan dilahap tanpa ada sisa sedikit pun. Ular-ular yang bisa memangsa hewan-hewan besar bahkan sanggup melahap mangsa yang ukurannya tiga kali lebih besar dari lingkar kepala mereka! Semua itu mungkin karena ular memiliki rahang yang lebih rendah dan terpisah dari rahang atas.

Ular juga punya barisan gigi yang unik. Giginya bisa menghadap ke arah belakang dan berfungsi sebagai pengunci agar mangsa tetap berada di dalam mulutnya.

Perilaku Ular Sawah

Perilaku Ular Sawah

Selain perilakunya yang khas soal memakan mangsa, ular sawah juga punya perilaku lain yang tak kalah mengerikan.

* Melilit Lawan – ular sanca dan ular tikus paling jago melilit lawannya hingga berhenti bernafas.

* Berbisa – beberapa ular sawah memiliki bisa yang mematikan. bIsa neurotoksin pada ular mematikan saraf pernapasan dan jantung, sementara itu bisa hemotoksin mampu merusak peredaran darah.

* Suka Berjemur – suhu tubuh yang hangat membantu pencernaan ular menjadi lancar, maka dari itu ular suka sekali berjemur di bawah sinar matahari.

Baca Juga  10 Makanan Khas Medan yang Terkenal

* Berganti kulit – tiga hingga enam kali setiap tahunnya ular harus berganti kulit.

Cara Ular Sawah Berkembangbiak

 

Cara Ular Sawah Berkembangbiak
Dari keseluruhan jenis ular, 70% nya berkembang biak dengan cara ovipar alias bertelur. Ular sawah termasuk ke dalam bagian 70% ini. Jumlah telurnya beragam. Ada yang beberapa butir, ada pula yang puluhan hingga ratusan.

Telur-telur tersebut lalu diletakkan di lubang-lubang gua, tanah dan lubang kayu lapuk. Terkadang juga diletakkan di bawah gundukan daun kering. Beberapa jenis ular menanti telurnya hingga menetas. Bahkan telur-telur ular sanca pun dierami oleh induknya.

Ular sawah yang berjenis ular pucuk berkembangbiak dengan cara ovovivipar. Sebenarnya ular jenis itu juga bertelur. Bedanya telur itu tumbuh dan menetas di dalam tubuh induknya, kemudian baru keluar menjadi ular-ular muda.

Jenis-Jenis Ular Sawah

Jenis-Jenis Ular Sawah

Ular sawah sebagaimana jenis ular lainnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu ular sawah yang berbisa dan ular sawah yang tidak berbisa. Menurut penelitian hanya 20% saja ular yang berbisa.

Untuk membedakan manakah ular sawah yang berbisa dan tidak, tim Tedas.id telah mengumpulkan beberapa ciri ular-ular tersebut lengkap dengan jenis-jenisnya.

A. Ular Sawah Berbisa

Ciri-ciri ular berbisa yaitu;

* Pupil mata berbentuk elips alias lonjong.
* Garis mata nampak seperti celah, terlihat seperti mata kucing.
* Bentuk kepalanya segitiga, luas dan gemuk.
* Tubuhnya lebih banyak berpola dan warna-warni.
* Ekor berderik.
* Memiliki lubang di antara hidung dan mata. Fungsinya sebagai perasa panas pada moncongnya.
* Pola sisik-sisik di bawah ekornya tidak terbagi dua.
* Perilakunya cukup aneh, gerakannya lambat dan tenang.
* Lebih suka beraktivitas secara nocturnal alias lebih aktif di malam hari.
* Memiliki taring bisa yang berisi racun mematikan para mangsanya.
* Setelah menggigit mangsanya, ular-ular berbisa masih tetap tinggal di tempat, tidak langsung pergi.

Berikut ini adalah contoh jenis ular sawah berbisa:

1. Ular Sendok Jawa

ular sendok

Dalam bahasa latin disebut dengan Naja Sputatrix. Sering juga dikenal dengan Javan Spitting cobra. Ular sawah yang satu ini lebih sering ditemukan di area persawahan Bali. Meski begitu ular ini juga menyebar di wilayah Jawa dan Nusa Tenggara.

Panjang ular Sendok Jawa ini kurang lebih 1.5 meter. Ular ini tidak memakan katak ataupun hewan pengerat seperti tikus sebagaimana ular kobra pada umumnya. Ular Sendok Jawa lebih suka memakan ular lainnya, karena ia termasuk dalam golongan ophiophagus.

2. Ular Weling

Memiliki julukan lain sebagai Ular Belang atau Banded Kraits. Dalam bahasa latin disebut dengan Bungarus candidus. Ular Weling tinggal di area persawahan di sekitar Bali, Jawa, dan kawasan Asia Tenggara lainnya.

Baca Juga  Mencicipi 9 Makanan Khas Solo yang Maknyus Nan Murah

Dibandingkan Ular Sendok Jawa, ukuran Ular Weling jauh lebih kecil, yaitu sekitar 90 cm. Meski demikian, ular berjenis Elapidae ini sangat mematikan.

3. Ular Bandotan Tutul

Memiliki nama latin Rhabdophis ssp. Disebut juga sebagai ular Keelback. Ciri-ciri ular ini yaitu tidak mempunyai taring besar dan panjang.

Namun yang membahayakan dari ular ini adalah gigi belakangnya sanggup membesar dan mengirimkan racun berbahaya ke tubuh mangsanya.

B. Ular Sawah Tidak Berbisa

Sedangkan ciri-ciri ular tidak berbisa, yaitu:

* Pupil mata bulat.
* Bentuk kepala sedikit oval dan membulat.
* Pola sisik-sisik di bawah ekornya terbagi dua.
* Warna tubuhnya lebih solid dan polanya tidak variatif.
* Gerakannya lebih cepat dan agresif.
* Lebih suka beraktivitas diurnal alias lebih aktif di siang hari.
* Tidak mempunyai taring bisa, dan gigitannya tidak mematikan.
* Membunuh mangsa dengan cara membelitnya. Setelah menggigit mangsanya, mereka langsung lari.

Adapun jenis-jenis ular tidak berbisa, contohnya yaitu:

1. Ular Sanca Bodo

ekosistem sawah

Disebut juga dengan Piton Burma alias Burmese Python. Nama latinnya yaitu Phyton Bivittatus. Ukurannya sangat besar, kurang lebih 6 meter.

2. Ular Sanca Kembang

Panjang ular ini bisa mencapai angka 7.5 meter. Nama latinnya yaitu Python Reticulatus. Menu makan ular besar ini sangat variatif.

Selain binatang pengerat dan kodo, ular Sanca Kembang juga memangsa bebek dan mamalia berukuran besar. Bahkan di Thailand pernah ditemukan sebuah kasus mengerikan. Di mana seekor ular Sanca Kembang mampu melahap manusia.

3. Ular Jali

Disebut juga dengan Rat snakes Indochinese. Nama latinnya yaitu Ptyas korros. Ukurannya jauh yang lebih kecil dari Sanca Bodo dan Kembang. Biasanya bisa mencapai 2 meter.

Dikenal juga dengan ular tikus, karena ular ini sangat bermanfaat dalam membasmi hewan pengerat tersebut.

4. Ular Sapi

Ular sawah tidak berbisa lainnya yaitu Ular Sapi yang juga merupakan golongan ular tikus berkepala tembaga. Nama latinnya Coelognathus radiatus.

5. White Banded Wolf

Disebut juga Malayan banded wolf snake, dengan nama latin Lycodon subcinctus. Kalau dilihat sekilas, banyak orang mengira Lycodon Subcinctus ini adalah ular welang.

6. Ular Pucuk

Dan yang terakhir ada pula Ular Pucuk yang sering disebut juga sebagai Ular Anggur. Nama latinnya yaitu Ahaetulla sp. Disebut sebagai ular pucuk karena ular ini tinggal di atas pohon. Meski begitu, ia siap berlari sampai ke persawahan hanya untuk mengejar katak, si mangsa.

Demikianlah informasi tentang ular sawah dan jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat untuk para sahabat. Sampai jumpa di catatan-catatan selanjutnya!

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.