Murai Medan – Burung murai adalah salah satu jenis burung pengicau yang indah bulunya. Jika burung pengicau lain seperti kacer memiliki dominan bulu hitam dan putih, murai lebih berwarna indah.
Burung yang termasuk dalam keluarga Genus Copsychus ini banyak ditemukan di Afrika dan Asia salah satunya Indonesia. Keistimewaan yang dimiliki adalah dari ekor nya yang sangat panjang. Karena keindahannya ini lah yang membuat populasinya berkurang.
Di Indonesia ada begitu banyak jenis murai seperti murai medan, murai jawa, murai nias, murai malaysia, murai lampung hingga murai kalimantan. Di antara semua jenis murai ini, burung yang berasal dari Medan menjadi paling favorit.
Seperti apa burung murai dari medan dan alasan apa yang membuatnya banyak disukai? Daripada penasaran yuk cek langsung.
Mengapa Burung Murai Batu Medan Banyak Disukai?
Walaupun sebagai hewan yang dilindungi tetapi masih saja banyak yang ingin memeliharanya. Murai medan adalah jenis burung murai yang asalnya dari kota Medan dan menjadi yang terbaik di Indonesia.
Banyak orang memburunya karena kicauannya yang merdu serta berkualitas. Banyak yang ingin memiliki murai jenis ini untuk diperlombakan. Cukup sulit untuk menangkap seekor murai di Medan karena mereka hidup di pelosok hutan.
Di antara jenis murai lain, murai dari Medan ini memiliki ciri khas dari ekornya yang panjang. Panjang ekor bisa mencapai 55 cm yang membuat postur tubuhnya tampak gagah walaupun berukuran kecil.
Apabila dibandingkan dengan burung kucica, terdapat warna jingga di bagian perutnya yang kontras dengan warna gelap di bagian kepala dan sayap. Burung ini juga memiliki warna putih di dekat ekornya.
Kombinasi warna dari murai batu medan juga tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki murai Lampung, Nias, Malaysia dan murai Jawa. Oleh karena itu seringkali banyak orang yang salah dalam membeli.
Kini supaya tidak salah dalam mendapatkan murai asli dari Medan, perlu dikenali ciri-cirinya terlebih dahulu.
Mengenal 10 Ciri Murai Medan yang Asli
Mendapatkan burung murai saja sudah susah apalagi memilih jenisnya. Ada beberapa alasan tertentu mengapa burung murai Medan sulit didapatkan seperti habitatnya yang tidak terlalu terjangkau manusia.
Apabila membeli di pasaran, banyak sekali yang belum tentu menawarkan murai Medan asli. Bagi kamu yang berencana untuk membeli burung murai asal Medan, sebaiknya kenali dulu ciri-cirinya dengan tepat.
Supaya tidak salah membeli dan akhirnya kecewa. Berikut ini beberapa ciri dari burung murai medan yang bisa diperhatikan.
1. Dilihat dari postur tubuhnya
Postur tubuh dari murai di Medan sangat berbeda karena lebih besar dibandingkan jenis murai lainnya. Walaupun termasuk jenis burung kicau yang kecil, postur tubuhnya besar khususnya jika dibandingkan murai Jawa, murai Kalimantan dan murai Malaysia.
Pada saat bertengkar dengan bentuk tubuh yang lebih besar akan memperlihatkan kesan gagah. Ditambah dengan ekor panjang yang memberikan kesan unik sekaligus cantik. Sekilas dari postur tubuh saja akan lebih mudah membedakan mana murai medan yang asli.
2. Memperhatikan panjang ekor
Ciri utama dari burung murai adalah ekornya yang panjang, tetapi ada juga jenis murai yang ekornya pendek. Contohnya seperti murai dari Filipina dan murai Bordan. Murai dari Medan memiliki ekor yang panjang sama seperti murai Aceh, Lampung dan Malaysia.
Hanya saja murai dari Medan lebih panjang karena bisa mencapai 25 cm hingga 35 panjangnya. Pada saat murai jantan menari demi menarik perhatian betina, ekornya akan melengkung indah bahkan bisa menyentuh kepalanya.
3. Cermati bentuk ekornya
Mencermati dari panjang ekornya mungkin masih terasa sulit apalagi jika sedang mencari murai di hutan. Untuk mencermati lebih jauh lagi soal ekor, terdapat bentuk yang membedakannya dengan murai jenis lainnya. Murai batu medan memiliki ekor yang berbentuk U.
Artinya ekornya tampak lebih lebar dan membentuk huruf U jika tidak sedang naik. Bentuk ekor ini tentunya lebih mudah dicermati pada saat burung sedang diam, maka akan tampak jelas bentuk U yang dimaksud.
4. Bagaimana dengan warna bulunya?
Warna hitam tetap mendominasi dari burung murai sama seperti kucica, hanya saja warna hitam ini tampak sangat legam. Warna hitam solid ini tidak dimiliki jenis burung lainnya, ditambah lagi ada kesan mengkilap yang akan muncul ketika terkena sinar matahari.
Pada saat terekspos sinar matahari, bulu burung murai medan akan tampak seperti hitam kebiru-biruan. Keindahan ini yang membuat nilainya sangat mahal. Pilih juga burung yang memiliki bulu sehat atau tidak rontok.
Bulu yang bagus mampu memperlihatkan kematangan burung, siap untuk ikuti lomba atau dijadikan indukan.
5. Perhatikan juga motif pada ekor
Kembali lagi pada bagian ekor burung, ciri lainnya adalah pada motifnya. Selain panjang dan berbentuk U perhatikan motif yang dimilikinya. Murai yang asli tak hanya warna hitam pada ekornya tetapi juga terdapat strip putih.
Strip putih ini akan tampak pada bagian kanan dan kiri ekori. Jika dijumlahkan dari bulu ekor terdapat 4 bulu yang membentuk strip putih. Biasanya jenis motif pada ekor murai lainnya warna putih terdapat di bagian bawah bulu hitam sehingga tidak terlalu nampak. Bahkan ada juga yang ekornya hanya berwarna hitam.
Apabila memilih burung dengan motif ekor yang jelas maka sudah sangat bagus untuk diikutsertakan dalam lomba. Warna ekor ini juga menjadi salah satu penilaian yang penting, jadi pastikan jangan sampai salah pilih.
6. Bentuk kepalanya sedikit berbeda
Pada kebanyakan jenis murai bagian kepala biasanya berbentuk lebih kecil dibandingkan tubuhnya. Namun berbeda dengan murai medan karena proporsinya tepat. Bagian kepalanya agak sedikit lebih besar untuk menyeimbangkan dengan postur tubuhnya.
Ditambah lagi jika dilihat secara keseluruhan, keberadaan ekor yang panjang berfungsi sebagai penyeimbang besar tubuhnya. Sehingga kepala tidak akan tampak terlalu besar. Untuk mengetahui bentuk kepala bagus atau tidak, tunggu ketika burung berdiri menegakkan kepala.
Pada saat itu akan terlihat jelas bagaimana keseimbangan antara kepala, tubuh dan ekornya.
7. Warna kaki yang lebih gelap
Perubahan warna kaki akan terjadi antara murai anakan dan dewasa. Bagi murai medan yang masih anakan mereka akan memiliki kaki yang berwarna merah pekat. tekstur kakinya pun lebih halus.
Namun ketika burung beranjak dewasa akan muncul sisik yang bentuknya seperti buah belimbing. Sisik ini membuat tampilan kaki burung lebih kasar, namun warna merah yang gelap masih tetap bertahan.
8. Keindahan kombinasi warna bulu
Perpaduan tiga warna yaitu, hitam solid, putih dan juga jingga adalah keindahan yang digunakan untuk menggambarkan burung murai medan. Pada bagian kepala, leher, punggung dan ekor warna hitam menyelimuti tubuhnya.
Warna putih hanya terdapat di pangkal ekor seperti bulat dan juga strip di bulu ekornya. Sedangkan warna jingga berada di bagian dada hingga perut yang juga solid. Membuatnya lebih berwarna ketimbang burung kacer atau kucica.
9. Tampilan fisik yang sehat
Ciri fisik ini juga bisa digunakan untuk memilih manakah burung yang sehat. Karena ciri fisik tidak dapat membohongi kesehatan burung. Burung yang sehat akan mampu mengangkat ekornya hingga menyentuh kepala. Artinya panjang ekor menandakan itu murai medan asli.
Sedangkan kemampuan mengangkat ekor ini menampilkan kekuatan burung yang tidak mudah sakit serta masih muda dan sehat. Namun untuk membuat burung mengangkat ekornya tidaklah mudah, karena biasanya hanya terjadi pada saat musim kawin.
10. Dengarkan kicauannya
Sebagai burung pengicau, maka tentu perlu mengetahui ciri murai dari medan asli dengan mendengarkan kicauannya. Ketika berkicau mereka sanggup menghasilkan suara yang panjang, keras dan intonasinya sedikit unik.
Mereka bisa berkicau secara terus menerus dan berulang-ulang. Hasil suaranya yang jernih ini sangat cocok untuk dijadikan masteran burung lain agar bisa menang lomba.
Jika berencana memeliharanya supaya menghasilkan suara yang bagus maka pemilihan pakan juga perlu diperhatikan. Jenis pakan yang bagus untuk suara burung murai medan adalah ulat Hongkong.
Faktor kelangkaan, kualitas suara dan bentuk fisik yang sehat membuat harga murai batu medan tidaklah murah. Untuk burung yang masih anakan harganya bisa sekitar 1,7 juta rupiah, sedangkan burung dewasa bisa dari 2 juta hingga 3 jutaan. Apakah tertarik untuk memilikinya?