Kucing Jawa – Di Indonesia, kucing yang paling terkenal dan banyak populasinya adalah kucing kampung. Kucing ini yang paling terkenal dari segi ketahanannya. Disebut juga dengan kucing liar karena mereka bisa hidup tanpa pemilik, berbeda dengan kucing ras.
Dimanapun pergi pasti tidak akan asing dengan keberadaan kucing kampung, karena mereka ada di mana-mana. Di pinggir jalan, pasar, tempat sampah di mana mereka mencari makan dan di banyak tempat.
Walaupun keberadaannya seringkali tidak disukai, tapi ada juga pecinta kucing kampung. Disebut juga sebagai kucing jawa ternyata jenis ini memiliki banyak sekali jenis. Ada beberapa ciri dan sifatnya yang cukup menggemaskan. Yuk intip serba serbinya.
Asal Usul Kucing Jawa
Walaupun disebut dengan kucing Jawa bukan berarti kucing ini termasuk ras dari pulau Jawa. Hanya saja banyak orang Jawa yang menyebutkan kucing tersebut kucing Jawa dan jenis ini sama dengan kucing kampung.
Para pecinta kucing biasanya menyebut kucing kampung sebagai kucing domestik. Hampir semua kucing domestik biasanya diberikan nama seperti asal daerahnya. Karena setiap masyarakat setempat memiliki sebutan yang berbeda-beda, salah satunya kucing Jawa.
Asal usul dari kucing domestik sendiri berasal dari nenek moyangnya yaitu Miacis. Hewan ini memiliki perawakan seperti musang dan menjadi nenek moyang semua kucing domestik di dunia termasuk di Jawa. Miacis diyakini telah ada 50 juta tahun yang lalu.
Kucing kampung dikenal dengan nama Moggy dalam bahasa Inggris dan karakternya adalah memiliki bulu pendek. Satu hal yang pasti adalah kucing kampung tersebut merupakan hasil persilangan dari beberapa kucing ras.
Hanya saja tidak diketahui apa saja jenis campurannya karena persilangan telah terjadi begitu lama. Beberapa peneliti memperkirakan bahwa kucing kampung berasal dari keturunan kucing Afrika.
Ciri-Ciri Kucing Jawa
Mengapa para peneliti memperkirakan bahwa kucing domestik saat ini merupakan keturunan dari Afrika? Karena ada beberapa ciri-cirinya yang bisa diamati dan begitu mirip. Kucing Afrika atau yang disebut dengan african wildcat dengan nama ilmiah felis silvestris lybica.
Beberapa ciri yang membuatnya mirip adalah sebagai berikut:
1. Daun telinga, ciri pertama yang paling terlihat adalah daun telinga yang ukurannya besar atau lebar.
2. Kepala, bentuk kepalanya adalah segitiga dan cenderung ukurannya besar.
3. Badan, kucing kampung memiliki perawakan yang lebih tinggi.
4. Warna mata, biasanya kucing memiliki warna dari hijau dan kuning.
5. Kaki, bentuk kakinya sendiri lebih besar dan panjang dengan memiliki telapak kaki lebih kecil.
6. Bulu, kucing domestik memiliki bulu yang lebih pendek.
Di antara ciri yang mirip, ada juga ciri yang membedakan kucing domestik dengan kucing Afrika. Ciri yang sangat nampak adalah soal bulu. Kucing kampung selalu kawin dengan sembarangan sehingga gen yang diturunkan pun beragam.
Hal yang paling terlihat adalah dari segi bulu yang bermacam-macam. Hal inilah yang membedakannya dengan kucing ras. Kucing domestik selalu memiliki bulu pendek dengan warna lebih bervariasi.
Walaupun tidak memungkiri juga kucing domestik kawin dengan kucing ras, sehingga anakan biasanya memiliki bulu yang sedikit lebih panjang dan warna lebih kuat dari kucing ras.
Sifat Kucing Jawa
Selain ciri-cirinya, ada beberapa hal lainnya yang membedakan kucing kampung dengan ras yaitu sifatnya. Ada banyak sekali sifat kucing domestik yang membuatnya lebih disukai.
Khususnya untuk soal perawatannya yang lebih mudah. Berikut ini beberapa sifat yang dimiliki oleh kucing Jawa atau kucing kampung.
1. Lebih suka memanjat
Sifat yang paling terlihat adalah mereka lebih suka memanjat seperti lemari atau pohon. Jadi jika kamu berencana untuk memelihara kucing kampung di dalam ruangan, selalu perhatikan untuk menyediakan mainan yang bisa dipanjat.
Mereka adalah hewan yang sangat aktif dari kecil hingga dewasa. Sangat berbeda kucing ras yang biasanya lebih malas ketika usianya sudah dewasa. Kucing ras biasanya hanya aktif pada saat usia masih muda.
2. Lebih bebas
Kebanyakan kucing domestik asli tidak suka dikurung di dalam rumah. Mereka lebih suka hidup bebas dan berkeliaran untuk bermain atau mencari makan. Jadi sebaiknya berikan kebebasan untuk mereka bisa keluar masuk rumah.
Kucing adalah hewan individualis yang mudah stress jika dikurung seharian. Hindari untuk mengurungnya ke dalam kandang. Kamu bisa membebaskan mereka untuk bermain di mana saja.
3. Pakan lebih mudah
Tidak seperti kucing ras yang jenis makanannya harus benar-benar diperhatikan. Untuk kucing kampung, makanannya lebih mudah. Mereka bisa makan ikan yang dicampur dengan nasi supaya kenyang.
Karena kucing kampung biasanya memiliki jumlah porsi makan yang lebih banyak mengingat aktivitasnya yang begitu tinggi. Mereka juga bisa diberi pakan kering seperti makanan untuk kucing ras.
Jika ingin memelihara kucing Jawa ada banyak caranya karena kucing ini sangat mudah untuk ditemukan. Kamu bisa mencarinya di tempat teman, penampungan, pet shop bahkan dipasar hewan.
Walaupun mudah ditemukan, kucing ini juga dijual dengan harga yang tidak tergolong murah. Harga kucing kampung ini disesuaikan dengan jenis dan usianya.
Jenis-Jenis Kucing Jawa dan Harganya
Bagi kamu yang tertarik untuk memelihara kucing kampung, harus tahu dulu jenis manakah yang disukai dan diinginkan. Kucing ini memiliki banyak jenis yaitu sebagai berikut ini:
1. Kucing Alas Jawa
Merupakan jenis kucing yang selalu ada di Indonesia dan berada di hutan yang lebat. Kucing ini banyak ditemui di seluruh pulau Jawa. Tempat tinggalnya adalah hutan jadi termasuk dalam kucing liar.
Makanan kucing ini adalah daging, seperti tikus, kodok dan binatang kecil yang lainnya. Kucing hutan ini biasanya banyak dijual di pasar hewan dengan harga 350 ribu ke atas karena cukup sulit untuk didapatkan.
Ukuran tubuhnya juga lebih besar karena merupakan kucing hutan yang tinggal di alam liar.
2. Kucing Jawa Mata Biru
Ada juga kucing kampung yang memiliki mata biru, biasanya merupakan persilangan dengan kucing ras. Warna mata ini sangat cantik, tapi sayangnya tidak dibarengi dengan kucing yang sehat.
Kucing dengan mata biru biasanya memiliki kelemahan dari segi pendengaran. Mereka memiliki pendengaran yang lemah dan mudah sakit. Karena termasuk langka dan sulit untuk disilangkan, kucing ini memiliki harga cukup mahal yaitu 300 ribu per ekornya.
3. Kucing Merah Bata
Disebut juga dengan red tabby, kucing kampung ini adalah yang paling banyak ditemukan. Mereka memiliki warna merah bata dan terdapat corak berwarna putih hampir di seluruh tubuhnya. Banyak sekali orang yang mencari kucing dengan warna ini.
Sifat yang paling kentara dari jenis ini adalah paling pemberani dan sangat malas. Mereka lebih suka tidur dibandingkan berburu. Kucing ini juga memiliki selera makan yang lebih tinggi. Mereka adalah tipe yang penurut dengan tuannya.
4. Kucing Hitam Putih
Jenis kucing yang juga paling sering ditemukan. Kucing ini memiliki sifat yang lebih lincah dibandingkan kucing merah bata. Mereka juga lebih rajin berburu dan tidak termasuk pemalas.
Walaupun pada saat usianya dewasa dan tua kucing ini agar sulit untuk diatur. Corak hitam putihnya pun bervariasi membentuk motif di badan kucing.
5. Kucing Putih
Kucing kampung ada yang berwarna putih diseluruh tubuhnya, hanya saja cukup jarang. Karena kucing putih memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah. Jadi perlu perawatan ekstra agar mereka bisa bertahan hidup hingga dewasa.
Kucing jenis lebih pintar dibandingkan kucing lainnya dan paling suka bermain. Warna bulunya yang putih pun sangat menggemaskan sehingga banyak disukai. Karena jarang, harga kucing ini juga mahal sekitar 300 ribuan.
6. Kucing Hitam
Di Indonesia kucing dengan warna hitam penuh biasanya dihubung-hubungkan dengan hal-hal gaib. Padahal kucing ini adalah jenis yang paling penurut dan lebih manja. Mereka pun aktif sepanjang hari dan tidak terlalu sering tidur.
Mereka pun lebih berani ketika bertengkar dengan kucing lainnya. Dibandingkan kucing putih, kucing hitam memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Mereka pun memiliki umur yang lebih panjang, apalagi jika dirawat dengan baik. Harga kucing hitam lebih murah yaitu 150 hingga 200 ribuan.
7. Kucing Telon
Disebut dengan telon karena memiliki tiga warna yaitu, kuning, hitam, dan putih. Kucing ini sangat cantik karena corak warnanya yang bervariasi. Biasanya kucing telon banyak ditemukan betina dibandingkan jantan.
Selain warnanya yang indah, kucing ini lebih aktif. Harga kucing telon sendiri cukup murah untuk betina yaitu 200 ribu. Tapi jika ada kucing telon jantan harganya bisa jutaan karena sangat langka.
8. Kucing Batu
Jenis yang ini merupakan kucing Jawa langka dan memiliki nama ilmiah Pardofelis Marmorata. Coraknya seperti macan tutul dengan ukuran kepala yang lebih kecil. Bulu ekornya lebih panjang dibandingkan dengan tubuhnya.
Ditambah lagi ukuran ekornya lebih panjang, karena termasuk spesies yang dilindungi maka hewan ini tidak diperjualbelikan.
9. Kucing Blacan
Blacan termasuk sebagai kucing hutan yang coraknya mirip kucing batu. Hanya saja ukuran kepala lebih besar dan ukuran ekor tidak sepanjang kucing batu. Kucing blacan adalah pemakan daging dan mereka dilindungi karena spesies langka.
Kucing ini paling banyak ditemukan di hutan Kalimantan dan mereka hidup secara bebas.
10. Kucing Bengal
Mendengar kata Bengal, pasti kamu heran mengapa kucing ini termasuk kucing Jawa. Alasannya adalah kucing ini adalah hasil persilangan dari kucing Mesir dengan kucing Asia. Saat ini Bengal sendiri banyak ditemukan di hutan-hutan Indonesia.
Kucing ini dijual dengan harga sangat mahal, ada yang hampir satu jutaan tergantung usianya. Warna bulunya yang indah ditambah dengan corak unik membuat kucing ini sangat mahal.
11. Kucing Kuwuk
Nama lainnya adalah kucing congkok, merupakan kucing liar dari Asia Selatan dan Timur. Namun kucing ini juga banyak ditemukan di hutan Jawa. Salah satu spesies yang dilindungi ini tidak diperdagangkan.
Ukuran kucing ini sama seperti kucing domestik yang kakinya panjang dengan selaput yang bentuknya lebih jelas. Mereka memiliki moncong putih yang berukuran pendek.
Cara Merawat Kucing Jawa
Mengenal dari sifatnya, kucing kampung sangat mudah untuk dipelihara. Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam perawatan kucing domestik. Berikut ini beberapa macam perawatan yang wajib diperhatikan.
1. Pakan yang Harus Diberikan
Kucing kampung mudah dalam pemilihan pakan. Kucing kampung bisa dibilang pemakan daging atau ikan yang amis. Jika kamu ingin memanjakan mereka bisa memberikan makan berupa daging kalengan di pet shop.
Jika tidak, kamu bisa juga memberikan pakan ikan atau ayam dicampur dengan nasi sesekali. Sedangkan pakan sehari-hari bisa diberikan makan kering. Cara memberikan pakan bervariasi.
Kamu bisa memberikan pakan pada jam-jam tertentu, bisa juga dengan menyediakan pakan tetap pada di piring pakan mereka. Jika kucing kamu sudah memiliki berat badan yang berlebihan sebaiknya berikan jatah makan sesuai jam.
Pastikan pakan kering yang kamu berikan tidak membuat kucing diare. Biasanya jika ingin ganti dengan pakan baru, berikan penyesuaian dengan mengganti perlahan dengan yang baru. Kamu bisa menerapkan rasio perbandingan pemberian pakan agar tidak diare.
2. Cara Memandikan Kucing Kampung
Jika kamu ingin memelihara kucing di dalam ruangan, maka sebaiknya mandikan kucing dengan rutin. Jarak memandikan sebaiknya dua minggu atau tiga minggu sekali. Mengapa kucing harus rajin dimandikan padahal mereka bisa mandi sendiri?
Mandi untuk kucing disebut dengan grooming, tujuan melakukannya bukan hanya menjaga kucing agar tetap bersih. Tetapi juga mengetahui kesehatan kulit mereka. Baik itu dari masalah jamur, kutu atau bahkan penyakit lainnya.
Adapun langkah-langkah untuk memandikan kucing adalah sebagai berikut:
– Cek dulu bulu dan potong ujung kukunya. Bersihkan telinga dengan kapas dan cotton bud. Kemudian tutup lubang telinganya dengan kapas agar tidak kemasukan air.
– Untuk anakan kucing, sebaiknya mandikan dengan air hangat. Basahi tubuh kucing terlebih dahulu hingga sampai bagian kulitnya.
– Berikan shampo kucing khusus untuk menyabuninya. Gosok bulu kucing, apabila mereka terkena kutu biasanya akan langsung rontok dan mati.
– Bilas bulu kucing hingga benar-benar bersih dan tidak ada sabun tersisa. Baru keringkan bulu kucing dengan handuk.
– Kamu bisa menggunakan blower atau hair dryer untuk mengeringkan bulunya. Pastikan semua bulu kucing benar-benar kering.
Hindari menjemur kucing dalam keadaan basah kuyup dan di atas jam 9 pagi. Waktu tepat untuk memandikan adalah pagi hari pukul 7 dan jika ingin dijemur, sebaiknya keringkan terlebih dahulu dengan handuk.
3. Cara Merawat Anak Kucing Kampung
Apakah kucing kampung di rumahmu saat ini sedang hamil? Jangan lupa persiapkan tempat untuk proses kelahirannya. Kamu juga harus tahu bagaimana perawatan yang benar. Karena perawatan anak kucing berbeda dan perlu perhatian besar.
Untuk anak kucing yang baru lahir kamu harus menyiapkan tempat di yang hangat dan beralaskan kain. Jangan lupa untuk terus membiarkan anak kucing bersama induknya. Jika anak kucing jumlahnya banyak seperti di atas 8 ekor, maka kamu harus berjaga.
Jagalah agar setiap dua jam sekali anak kucing mendapatkan susu dari induknya. Jangan lupa untuk membangunkan anak kucing yang malas minum susu. Setelah lepas susu, kamu bisa memberikan makan basah terlebih dahulu.
Apabila anakan sudah tumbuh gigi, kamu bisa memberikan mereka makan kering. Berikan makan secukupnya dan siapkan juga kotak pasir untuk mereka buang air. Selalu bersihkan kandang kucing dan ganti dengan kain yang baru.
Biasanya anak kucing masih malas untuk buang air kecil di pasir, jadi mereka akan pipis di kandang. Jagalah agar kandang selalu bersih dan cek apabila mereka memiliki kutu atau mengalami diare.
Segera periksakan ke dokter apabila anak kucing mengalami sakit dengan ciri tidak mau minum susu atau makan bahkan minum.