Kucing Hutan – Salah satu hewan yang sangat dekat dengan manusia yaitu kucing memang sudah sejak dari dulu menjadi salah satu hewan yang bisa anda pelihara di rumah.
Pasalnya, kucing memang memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya tampak lucu bagi manusia. Selain itu, kucing juga memiliki bulu yang indah dengan berbagai motif. Kucing sendiri juga memiliki berbagai macam jenis yang tersebar di seluruh dunia.
Dengan tingkah lakunya yang lucu berhasil membuat manusia menjadi terbawa suasana. Selain itu, memelihara kucing dirumah juga tidak terlalu cukup susah. Yang terpenting dalam memelihara kucing adalah dengan selalu memperhatikan kebersihan dan kesehatan kucing anda.
Mungkin anda sudah sering sekali melihat kucing lucu yang sering dijadikan peliharaan seperti kucing anggora, kucing Persia, kucing british, dan masih banyak lagi. Tapi, apakah anda tahu bahwa ada kucing dengan jenis kucing hutan?
Jenis-Jenis Kucing Hutan, Mana Favoritmu?
Kucing hutan merupakan salah satu jenis kucing yang dilindungi. Pasalnya, habitat kucing hutan di alam liar kini sudah semakin berkurang. Itulah sebabnya kucing hutan kini ditetapkan sebagai salah satu hewan yang dilindungi.
Meskipun begitu, kucing hutan juga tidak selalu hidup di satwa liar. Kucing hutan juga bisa hidup di lingkungan masyarakat. Kucing hutan atau dalam bahasa latinnya disebut Felis Bengalis memiliki ukuran yang sama dengan kucing biasanya.
Kucing hutan sendiri memiliki bulu yang pendek dan memiliki warna bulu yang khas berbeda dengan kucing rumahan lainnya. Warna bulu pada kucing hutan lebih dominan ke warna kuning kecoklatan dengan memiliki motif totol-totol sehingga tampak seperti anak macan.
Kucing hutan juga memiliki ekor yang panjang yaitu biasanya setengah dari ukuran tubuh mereka. Nah, berikut ini merupakan jenis –jenis kucing hutan.
1. Kucing Hutan Norwegia
Kucing hutan Norwegia atau yang biasa disebut dengan Skogkatt dalam bahasa Norwegia merupakan salah satu jenis kucing hutan yang bisa ditemukan pada hutan-hutan di Norwegia.
Kucing ini juga menjadi salah satu peliharaan bagi para petani dan keluarga di Norwegia. Kucing ini memiliki ukuran tubuh yang besar.
Kucing hutan Norwegia juga memiliki bulu yang lebat dengan bulu yang bisa tahan dengan air. Kucing Hutan Norwegia memiliki sifat yang lebih ramah dengan manusia. Kucing ini tidak terlalu galak.
2. Harimau Sumatera
Kucing besar yang satu ini memiliki nama ilmiah Panthera tigris Sumatrae yang bisa ditemukan dengan mudah di sekitaran pulau Sumatera. Harimau Sumatera ini adalah satu-satunya sub spesies harimau yang masih bisa bertahan hidup di Indonesia.
Jenis-jenis harimau lainnya yang ada di Indonesia sudah terlebih dahulu punah seperti harimau bali, harimau jawa. harimau sendiri merupakan jenis kucing terbesar yang ada di Indonesia. Dengan ukuran tubuh yang mempunyai panjang rata-rata 2,5 m dari kepala sampai ekor dengan berat yang mencapai 140 kg.
Harimau Sumatera ini dulunya dijual dengan harga yang tinggi, oleh sebab itu terjadi perburuan banyak harimau Sumatera yang diburu untuk kemudian dijual organ tubuhnya seperti kuku, kumis, kulit dan tulang belulang harimau sumatera.
Organ tubuh harimau Sumatera dipercaya mempunyai khasiat untuk keperluan klenik atau keperluan obat tradisional. Kulit harimau juga sering dijadikan hiasan di sekitar rumah.
Kini Karena terjadi perburuan hebat dari Harimau Sumatera, populasinya terus menurun sepanjang tahun. Bahkan saat ini habitatnya hanya tersisa 500 ekor saja. Kucing jenis ini juga sudah masuk dalam daftar merah hewan yang selangkah lagi menuju kepunahan.
3. Kucing Hutan Jawa
Kucing hutan Jawa memang dikenal memiliki populasi yang banyak di hutan pulau jawa. Meskipun begitu, kucing hutan jawa juga bisa ditemukan di pemukiman masyarakat. Kucing hutan Jawa juga sudah termasuk kedalam hewan yang dilindungi oleh pemerintah karena populasinya yang berkurang.
Kucing hutan Jawa memiliki ukuran yang lebih besar dari kucing kampung biasa. Kucing ini memiliki bulu dengan warna abu-abu gelap dan memiliki corak bulat-bulat di sekujur tubuhnya.
Kucing hutan jawa juga dikenal sebagai kucing yang ahli dalam memanjat pohon. Karena sifatnya yang garang membuat kucing ini susah untuk dipelihara.
4. Macan Tutul Jawa
Macan tutul jawa adalah kucing hutan yang hanya bisa ditemukan di Pulau Jawa, Pulau Nusakambangan, Pulau Kangean dan Pulau Sempu.
Macan tutul jawa ini menjadi satu-satunya jenis kucing besar yang masih dapat bertahan hidup tinggal di hutan Jawa sebagai pengganti dari harimau jawa yang sudah dinyatakan punah sejak tahun 1980 an.
Kucing hutan yang satu ini mempunyai ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan Harimau. Dengan panjang tubuh yang hanya berkisar antara 90 hingga 150 cm saja. Kucing hutan ini adalah salah satu satwa endemik dari Pulau Jawa.
Ada dua variasi warna dari macan tutul yaitu yang pertama berwarna gelap dan yang kedua berwarna terang. Variasi gelap macan tutul terkadang sering dianggap sebagai salah satu jenis yang berbeda dan sering dikenal juga dengan nama macan kumbang.
5. Macan Dahan Sunda
Macan dahan Sunda juga dikenal dengan nama ilmia Neofelis diardi. Kucing hutan ini bisa ditemukan di sekitaran wilayah Sumatera dan Pulau Kalimantan. Awalnya jenis macan ini dikenal sebagai salah satu sub jenis Neofelis Nebulosa, namun di tahun 2006 mulai diketahui jika macan ini adalah jenis yang berbeda.
Dua sub jenis dari amcan ini sudah dikenali yaitu Neofelis diardi borneensis untuk jenis kucing hutan di Kalimantan, sementara untuk Neofelis diardi diardi adalah jenis kucing hutan di Sumatera.
Macan Dahan sunda ini adalah salah satu jenis kucing terbesar yang ada di wilayah Kalimantan. Kucing hutan ini mempunyai ukuran panjang tubuh yang mencapai 90 cm dengan berat badan yang mencapai 25 kg.
6. Kucing Merah
Kucing Merah atau yang mempunyai nama latin Catopuma Badia merupakan jenis kucing yang sangat langka sekarang. Informasi terkait keberadaan kucing merah ini sangat sedikit. Semua pengetahuan terkait kucing endemik Kalimantan ini cuma berdasarkan 7 spesimen.
Enam spesimen yang pertama dikumpulkan antara tahun 1855 dan 1988. Sementara spesimen ketujuh dikumpulkan tahun 1992. Selain tinggal di kalimantan, kucing hutan ini juga bisa ditemukan di wilayah malaysia dan Brunei.
7. Kucing Emas
Kucing Emas atau yang dikenal dengan nama latin Catopuma Temminckii adalah salah satu jenis kucing yang pemalu.
Bahkan karena tergolong sebagai kucing yang pemalu, kucing emas ini jarang terlihat karena mereka selalu menghindari aktivitas manusia. Kucing yang berada di wilayah Sumatera ini mempunyai tubuh yang sangat besar.
Ukuran tubuh dari Kucing Hutan Emas ni bisa mencapai 161 cm dengan berat yang bisa mencapai 15 kilogram.
Saat ini ada tiga subspesies dari kucing emas yaitu Catopuma temmincki dominicano rum yang ditemukan di Cina, Catopuma Temminckii temminckii yang ditemukan di wilayah Sumatera, dan ada juga Catopuma temminckii tristis yang ditemukan di barat daya Cina.
Kucing hutan Emas ini hampir semuanya hidup di kawasan Asia Tenggara mulai dari Nepal, Tibet, Bhutan, Bangladesh, India, Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos, Malaysia dan juga Indonesia. Habitat yang paling disukai oleh kucing ini adalah tinggal di daerah yang berbatu.
Kucing hutan Emas ini tergolong sebagai salah satu contoh hewan nokturnal atua hewan yang aktif di malam hari. Kucing ini bisa menaiki pohon dengan sangat cepat, senang berburu hewan untuk dimangsa.
Kucing emas ini dibekali dengan kemampuan berperang yang sangat mumpuni, bahkan mereka bisa melumpuhkan mangsa yang memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan ukurannya sendiri.
8. Kucing Batu
Berikutnya ada jenis kucing hutan kucing batu yang mempunyai ukuran kecil dan tersebar di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan. Di Indonesia sendiri kucing batu ini bisa ditemukan di hutan Sumatera dan hutan Kalimantan.
Keberadaan dari kucing hutan batu ini terancam punah karena perburuan liar misalnya seperti pemasangan jerat. Pola rambut yang indah membuat kucing batu ini diburu dan diambil kulitnya
Sama halnya seperti jenis kucing hutan batu, Kucing kuwuk ini juga mempunyai ukuran tubuh yang kecil. Dimana ukuran kucing kuwuk ini nyaris sama seperti ukuran tubuh kucing domestik dengan lebih langsung dan panjang tubuh hingga 66 cm.
Jumlah kucing hutan yang satu ini diklaim terus mengalami penurunan setiap tahunnya, kepadatan populasi kucing hutan ini juga relatif rendah yaitu hanya 16 kucing tiap 100 km.
Kucing batu ini mempunyai warna kuning, hitam dan coklat abu-abu hampir sama seperti dengan kucing dahan.
Kucing batu ini juga senang berburu hewan kecil seperti tikus, tupai, burung dan reptil. Sama seperti kucing emas, Kucing batu ini juga tergolong sebagai hewan nokturnal atau hewan yang hidup dan aktif di malam hari.
9. Kucing Tandang
Kucing tandang adalah kucing hutan yang mempunyai ukuran kecil sama seperti ukuran kucing domestik. Kucing hutan ini bisa ditemukan di sekitar hutan Sumatera dan Kalimantan. Populasi dari kucing ini diperkirakan hanya tersisa 2500 individu saja di alam bebas.
10. Kucing Bakau
Kucing bakau adalah salah satu jenis kucing hutan berikutnya yang bisa ditemukan di sekitar hutan Sumatera dan Kalimantan. Kucing Hutan ini hidup di sepanjang sungai serta rawa-rawa bakau.
Berbeda dengan kucing domestik lainnya yang takut dan tidak suka dengan air, justru kucing hutan bakau ini malah bisa berenang dan menyelam di dalam air.
Kucing bakau menyelam dan berenang tujuannya adalah untuk mencari mangsa dan dimakan. Keistimewaan dari kucing Bakau ini adalah memiliki selaput diantara jari-jari kaki yang berguna ketika kucing ini berada di dalam air.
Kucing Bakau adalah kucing yang terbesar dari keluarga kucing Prionailurus. Ukuran kucing bakau ini bisa mencapai 2 kali ukuran kucing domestik. Dengan panjang kepala hingga badan yang bias mencapai 80 cm membuat kucing ini semakin besar dan panjang.
11.Kucing Blacan
Kucing Blacan merupakan keturunan ketiga dari hasil kawin silang antara kucing asian leopard dengan kucing american shorthair. Kucing blacan ini tergolong sebagai daftar kucing hutan yang berasal dari daerah California, Amerika Serikat.
Orang penting dibalik lahirnya kucing blacan ini adalah dr, Centerwall yang merupakan ahli genetik yang berhasil mengawin silangkan kucing asian leopard dengan kucing american shorthair.
Dari hasil kawin silang tersebut lahirlah anak betani yang kemudian dikawinkan dengan ayahnya sendiri dan melahirkan kucing Blacan.
Kucing Blacan mempunyai ukuran badan yang panjang dan dilengkapi dengan otot-toto tubuh yang kuat. Jika dilihat dari kejauhan kucing hutan yang satu ini akan terlihat gagah dengan tubuh yang besar sekaligus tebal. Untuk jenis bulu yang ada pada kucing Blacan ini memiliki karakteristik bulu yang halus dan rapat.
Kucing Blacan tergolong sebagai jenis kucing hutan yang aktif dan cerdas, mereka juga pemberani dan suka dengan air. Berbeda dengan kucing domestik yang pastinya kebanyakan akan takut dengan air.
12.Kucing Dahan Benua
Jenis kucing hutan berikutnya adalah kucing dahan benua yang sudah tersebar di berbagai kawasan Asia Tenggara seperti di daerah pegunungan Republik Rakyat Tiongkok, India, Indocina dan juga Semenanjung Melayu. Sayangnya kucing hutan jenis ini sudah dianggap punah di alam bebas.
Di Indonesia sendiri, kucing hutan ini ditemukan hidup di pulau Sumatera dan Kalimantan. Namun sejak tahun 2006, jenis kucing yang ditemukan tersebut ternyata tidak dianggap sebagai satu spesies dengan macan dahan benua.
Kucing Dahan Benua ini memiliki ukuran tubuh yang bisa mencapai 95 cm, dengan bulu yang berwarna kelabu kecoklatan dan juga terdapat bintik hitam di sekitar tubuhnya membuat kucing dahan Benua ini sering dijadikan hewan perburuan untuk diambil kulitnya.
Kucing ini mempunyai kaki yang pendek namun dengan telapak kaki yang besar, pada bagian kepala kucing ini terdapat bintik hitam kecil-kecil dan ekor yang panjang dengan garis bintik hitam.