Kucing Bengal – Mendengar kata kucing Bengal, seketika terbayang kucing kecil lucu yang iseng dan berlari kesana kemari. Nyatanya? Memang benar kucing ini tidak bisa diam, namun tidak bisa dibilang kecil, karena beratnya bisa mencapai 10 kg.
Jadi kalau kamu mau memelihara kucing yang kalem, tidak banyak mengganggu, kucing Bengal ini bukan pilihan yang tepat. Apalagi jika mengingat harganya yang mahal. Meski begitu, kucing ini sangat berani dan penyayang.
Kelebihan lain yang menjadi daya tarik kucing ini ada pada bulunya. Mereka memiliki bulu pendek yang rapi dengan motif dan warna yang sangat eksotis.
Di Indonesia, kucing ras ini sudah cukup banyak ditemui keberadaannya. Tapi rupanya bukan kucing Bengal ras murni, kebanyakan sudah dikawin silangkan dengan ras lain. Yang diambil kemudian hanya warna dan motif khasnya saja yakni totol maupun belang seperti harimau.
Ciri-Ciri Kucing Bengal Asli
Nah, sebelum kamu memutuskan untuk mengadopsi salah satunya, yuk kenali dulu ciri asli juga seluk beluk dari kucing ini.
1. Postur Tubuh dan Berat Kucing Bengal
Berat badan pada kucing Bengal jantan biasanya mencapai 10 kg. Untuk kucing betinanya memiliki bobot lebih kecil sekitar 4-5 kg.
Postur tubuh atau perawakan pada kucing ini gagah, besar, dan panjang. Hal ini merupakan warisan yang mereka dapatkan dari induknya terdahulu.
2. Pola dan Warna Kucing Bengal
Kucing Bengal memang istimewa. Sebagaimana telah diceritakan di paragraf sebelumnya, kucing ini memiliki pola dan warna yang menarik hati, sehingga banyak yang ingin memeliharanya.
Pola dan warna pada kucing ini berbeda dengan kucing pada umumnya. Mereka terlihat seperti harimau atau macan tutul. Pola yang mendasar pada kucing Bengal ini adalah Rosetted Spotted dan juga Marble.
3. Sifat Kucing Bengal
Selain yang telah disebutkan di atas, yakni berani dan penyayang, kucing ini kucing yang sangat aktif karena induk keturunannya yang merupakan kucing liar, tepatnya kucing Leopard Asia.
Dan tidak seperti kucing pada umumnya, kucing ini tidak takut basah. Mereka cuek saja jika berada di tempat yang berair. Bahkan sebuah video pernah menunjukkan seekor kucing Bengal yang asyik mandi dan berendam dalam bath tub bersama pemiliknya.
Kucing ini juga dikenal sebagai kucing yang cerdas. Banyak hal yang bisa kamu ajarkan kepada kucing ini, mulai dari memakai toilet, aneka trik kucing juga bisa kamu berikan kalung bertali sebagaimana layaknya anjing dan kamu ajak jalan-jalan.
Sejarah Kemunculan Kucing Bengal
1. Era Awal
Dalam perjalanannya kemunculannya, kucing Bengal ini membutuhkan waktu yang sangat lama hingga diakui oleh dunia sebagai salah satu kucing ras.
Catatan perjalanan kucing ini dimulai sejak tahun 1889, saat rekam jejaknya muncul di buku Harrison Weir yang berjudul Our Cats and All About Them. Di sana hanya disebutkan persilangan antara kucing Leopard Asia dengan kucing domestik.
Pada awalnya, rencana kawin silang kedua jenis kucing ini adalah untuk tujuan kesehatan. Mengetahui bahwa jenis kucing liar mudah terserah leukemia, diharapkan dengan kawin silang ini akan terjadi proses pengenalan imunitas secara alamiah.
Akan tetapi proyek itu gagal karena dari hasil yang didapatkan, terlihat bahwa temperamen kucing masih kurang stabil, sehingga terlihat sifat kucing liar di dalamnya.
Selanjutnya, di tahun 1924, proses persilangan yang sama ditemukan di jurnal saintifik Belgia. Dan pada tahun 1941, sebuah publikasi kucing Jepang mencetak artikel yang mengatakan tentang jenis kucing yang mirip macan tutul dipelihara oleh seseorang.
Di masa awal ini, keberadaan kucing Bengal masih samar dan belum dikenalkan di masyarakat luas. Perkembangbiakan yang dilakukan oleh para pengembang terjadi hanya dalam satu atau dua generasi saja.
2. Era Modern
Jean Mill, seorang peternak kucing dan konservasionis, adalah orang yang berjasa dalam pengembangan kucing Bengal era modern. Dokumentasi keberhasilan persilangan kucing domestik dan leopard Asia liar ini, dilakukan oleh Mill di tahun 1963.
Untuk kurun waktu beberapa lama, kucing jenis ini belum cukup mendapat perhatian. Akhirnya di tahun 1970, usaha mengembang biakan kucing jenis ini dilanjutkan oleh Mil dan di tahun 1975 sekumpulan kucing Bengal sudah didaftarkan untuk diuji genetika oleh Dr. Willard Centerwall di Universitas Loyola.
Selain Jean Mill, dunia juga mengenal seorang dokter ahli genetika bernama Dr. Willard Centerwall yang berhasil mengembangkan banyak jenis dari kucing Bengal.
Dengan tujuan menghasilkan kucing domestik berpola totol sebagaimana kucing hutan liar, Centerwall memulai program persilangan
Ia mengawinkan kucing Amerika berbulu pendek dengan kucing Asia jenis leopard. Dari hasil persilangan tersebut, anakan betina dikawinkan lagi dengan bapaknya hingga akhirnya lahirlah kucing Bengal yang dikenal sekarang.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, akhirnya, para ilmuwan pun kemudian mengadakan program breeding lebih selektif dengan menggunakan beberapa ras kucing lain. Diantaranya adalah: Egyptian, british shorthair, abyssinian, dan Bombay.
Dari persilangan berbagai kucing tersebut, akhirnya menghasilkan kucing yang diberi nama Leopardette dan kucing tersebut resmi menjadi ras kucing baru pada tahun 1980-an.
TICA ( The International Cat Association) mengakui keberadaan kucing ras Bengal ini dengan status championship, di tahun 1991.
Pengakuan itu diberikan dengan beberapa syarat, diantaranya adalah harus terlahir dari empat generasi. Hal tersebut disampaikan untuk memastikan sifat liar dari kucing ras Bengal ini masih ada atau sudah benar-benar jinak sebagaimana kucing domestik yang diharapkan TICA.
Tak hanya itu saja, berbagai asosiasi kucing lain misalnya FIFe (Federation Internationale Feline) di tahun 1999 dan GCCF (Governing Council of the Cat Fancy) di tahun 1997 akhirnya juga mengakui bahwa standar ras yang disempurnakan sudah diberlakukan atas kucing ini.
CFA, salah satu asosiasi kucing di Amerika Utara, pada awalnya pun belum mau mengakui ras kucing Bengal ini. Baru di tahun 2016 muncul pengakuan tersebut.
Penampilan Kucing Bengal
1. Kepala
Kucing ini memiliki bentuk kepala yang besar dan panjang. Namun jika dibandingkan ukuran tubuh yang dimilikinya, ukuran kepalanya relatif kecil.
Kucing dengan leher besar dan berotot ini memiliki hidung yang besar dan lebar juga, dengan warna merah dan garis hitam di luarnya. Sebagaimana kucing hutan pada umumnya, bentuk telinga mereka runcing ke atas.
Mata kucing Bengal rata-rata berwarna hijau, ada juga yang berwarna kuning kecoklatan. Dengan bentuk lebar dan bulat, terlihat sangat menggemaskan.
2. Badan
Pada bagian badan, kucing jenis Bengal mempunyai badan yang atletis dan cukup panjang kalau dibandingkan dengan kucing jenis lain. Pada umumnya, kucing ini memiliki berat badan yang cukup ideal dan memiliki ekor yang panjang.
3. Bulu
* Warna
Selain pola motif yang bagus, warna dari kucing ini pun menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kucing.
Salah satu organisasi pemerhati masalah kucing dunia, TICA, mengakui bahwa kucing bengal memiliki beragam warna. Contohnya: perak, coklat, lynx point (warna pucat disertai dengan gradasi hitam di ujungnya), mink, dan sepia.
* Pola
* Spotted
Pola dengan bentuk totol-totol di sekujur tubuhnya inilah yang membuat kucing Bengal eksotis dan populer di tengah masyarakat. Kebanyakan yang terlihat adalah warna coklat.
Nah, walaupun sekilas tampak seperti macan tutul, tapi ada banyak warna dalam motif yang dimiliki kucing Bengal, seperti gradasi awan, abu-abu, merah, hitam dan coklat.
* Marble
Kucing Bengal juga bisa memiliki corak yang berbeda dari sebelumnya. Jika kamu biasa melihat pola seperti macan tutul, maka ada pola lain dengan warna gelap yang kontras di seluruh tubuh.
Namun ada kalanya juga menampilkan pola gradasi yang sedikit saja bahkan tidak terlihat bagian hitamnya.
Para pecinta kucing nyatanya paling menyukai kucing Bengal dengan pola ini. Pola marble merupakan salah satu pola yang lebih populer dari pola totol
Karakteristik Kucing Bengal
Kucing ini meskipun bertubuh besar, dikenal sangat aktif. Selain karena energi berlebih yang mereka miliki, indukan mereka yang merupakan kucing hutan liar juga menjadi sebab lincahnya kucing ini.
Karakteristik kucing yang juga dikenal gaul ini, sebaiknya diberikan teman jika kamu ingin memeliharanya. Mereka senang bermain dan akan sangat mengganggu kamu jika tidak ada temannya.
Tentunya penting buat kamu memiliki tempat yang cukup luas sebagai area bermain mereka, ketimbang mereka menghancurkan seisi rumah.
Selain dari itu, kecerdasan kucing ini bisa diacungi jempol. Dia selalu ingin tahu apa yang dilakukan pemiliknya, juga beragam hal lain di sekitarnya. Inilah yang membuat mereka terus bergerak aktif kesana kemari.
Karena cerdas pula, dia bisa diajarkan banyak trik seperti halnya jenis kucing pintar lainnya. Bahkan bisa kita pasangkan kalung untuk kemudian diajak jalan-jalan sebagaimana anjing.
Cara Perawatan Kucing Bengal
1. Rutin Membersihkan Tubuhnya
Karena keunikan & daya tarik Kucing Bengal terdapat pada bulunya, jadi harus lebih telaten membersihkan bulunya. Caranya, cukup diseka dengan menggunakan handuk basah yang sudah direndam air hangat dan sampo kucing.
Diseka dua kali dalam sehari dan setelah kering, bisa langsung disisir. Jika sering melakukan ini, maka pola bulu Kucing Bengal akan terlihat lebih cerah.
2. Beri Makanan Yang Bernutrisi
Kucing Bengal lebih disarankan untuk memakan makanan dengan kandungan daging dan protein yang banyak. Jika harus dicampur dengan makanan kering, maka seimbangkan dengan baik makanan basahnya juga.
Sebab kucing bengal termasuk ke dalam jenis kucing hutan, maka kamu juga harus menyesuaikan makanannya seperti yang ada di hutan. Seperti misalnya daging mentah atau daging yang sudah direbus.
3. Beri Mainan & Ajak Bermain
Karena nenek moyang kucing Bengal itu kucing hutan, kamu bisa menemukan sifat aslinya kucing Bengal dengan cara mengajak mereka bermain.
Kamu dapat memberi mereka fasilitas bermain yang memungkinkannya berlari, meloncat hingga berguling-guling. Mereka juga suka bermain dengan manusia. Hati-hati, jika sudah nyaman dengan kamu maka mereka bisa mencakar bahkan menggigit pemiliknya dengan manja.
4. Ajak Kucing Bengal Jalan-Jalan dan Berjemur
Tabiat asal karena faktor genetik dari kucing hutan yang sedikit liar, maka kegiatan berjalan-jalan harus dilakukan bersama pemiliknya. Hal ini berguna sebagai sarana mengenal lingkungan sekitar. Jika kucing domestik cenderung kembali ke rumah pemilik, tidak demikian halnya dengan kucing Bengal ini.
Biasakan mengajaknya berjemur, paling tidak tiga kali dalam seminggu untuk menghindarkan jamur tumbuh di tubuh mereka.Bisa pagi-pagi antara pukul 08.00 s/d 10.00 atau sore hari pukul 15.00 s/d 17.00.
5. Menjaga Kebersihan Kucing
Kebersihan adalah nomor satu yang utama demi kesehatan kucing kamu. Biasakan membersihkan litter box, tempat makan dan minum mereka secara teratur setiap hari.
Hal yang perlu dibiasakan juga adalah pemeriksaan kesehatan secara berkala oleh dokter hewan. Tidak sekedar pemeriksaan rutin, perlu duga diberikan vaksin dan obat cacing jika dianggap perlu. Obat cacing pada hewan bisa diberikan per 3 bulan sekali.
Yang terakhir adalah sering menggunting kukunya. Kuku kucing yang merupakan keturunan dari ras special kucing hutan ini, cepat sekali panjang.
Kesehatan Kucing Bengal
Boleh dibilang, kucing Bengal yang masuk ke dalam jenis kucing hutan merupakan kucing yang sehat. Ia pun memiliki harapan hidup tak jauh berbeda dengan kucing domestik pada umumnya, yaitu kurang lebih berkisar antara 14 sampai 16 tahun.
Pada dasarnya kucing Bengal ini cukup baik dari segi kesehatan. Meskipun gaya hidupnya aktif dan dinamis, kamu juga perlu mengetahui kemungkinan penyakit yang bisa mereka idap. Beberapa resiko penyakit, di antaranya:
1. Neuropati distal
Ini adalah penyakit yang disebabkan adanya gangguan yang muncul di sistem saraf. Penyakit ini biasanya menyerang kucing Bengal di usia 1 tahun dan menyebabkan kelemahan
Kabar baiknya, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya, meskipun ada juga beberapa kasus yang bisa kambuh.
2. Flat-chested kitten syndrome
Kelainan ini menyerang di tulang rusuk dorsoventral sehingga dada pada kucing terlihat rata.
Biasanya muncul di usia anakan, meski tanda-tandanya baru akan terlihat jelas saat kucing Bengal menginjak usia dewasa.
3. Hip dysplasia
Salah satu kelainan secara genetik yang bisa mengakibatkan kegagalan perkembangan serta penurunan fungsi secara bertahap. Atau juga degenerasi yang mampu mengakibatkan hilangnya fungsi sendi panggul.
4. Luxated patella
Jenis permasalahan kesehatan pada kucing bengal, berupa dislokasi pada herediter di bagian tempurung lutut. Masalah kesehatan ini bisa ditangani lewat cara pembedahan.
5. Atrofi retina progresif
Penyakit yang menyerang retina. Adalah kelainan degeneratif yang dapat disebabkan oleh CEP209 dan bersifat resesif autosom.
Harga Kucing Bengal
Meski bukan hewan langka, namun kucing ini termasuk ras hewan mahal. Bisa jadi karena proses perkembang biakan yang tidak mudah dan makan waktu lama. Berikut daftar harga kucing ini di pasaran:
– Harga Kucing Bengal Silver Marble Mix Oriental SIam 7 Bulan Rp2.500.000
– Harga Kucing Bengal Anakan 2,5 bulan Rp5.000.000
– Harga Kucing Bengal Import Bersertifikat Jumbo 3 Bulan Rp10.000.000 – Rp15.000.000
– Harga Kucing Bengal Putih 7 Bulan Rp15.000.000
– Harga Kucing Bengal Asli 3-6 Bulan Rp10.000.000 – Rp40.000.000
Nah, bagaimana pendapat Sahabat JH setelah membaca semua tentang kucing Bengal? Makin tertarik ya untuk memilikinya?.