Teknois – Perkembangan teknologi yang semakin canggih, tentu berdampak pada berbagai macam aspek kehidupan tidak kecuali pada aspek konstruksi. Di mana, pembangunan selalu terjadi setiap waktunya. Entah pembangunan bangunan bertingkat, jalan, jembatan, bendungan dan lain sebagainya.
Untuk menunjang perkembangan konstruksi ini tentu saja dibutuhkan teknologi yang mumpuni. Teknologi ini dibutuhkan untuk menunjang kelangsungan hidup orang banyak. Berbagai teknologi dalam bidang konstruksi hadir untuk terciptanya bangunan yang ramah lingkungan. Berikut ini akan dibahas beberapa teknologi tersebut.
Beberapa Teknologi Konstruksi di Masa Depan
Teknologi Robot Rayap
Teknologi konstruksi yang pertama adalah robot rayap. Seperti yang kita ketahui, rayap merupakan musuh konstruksi bangunan. Sebab, rayap bisa memakan bagian rumah, terutama yang terbuat dari kayu dan membangun struktur rumit di dalamnya. Untuk membangun atau membuat konstruksi tersebut, rayap bisa mengumpulkan ratusan ribu kawanannya.
Dari karakteristik rayap ini, peneliti robotika yang berasal dari Harvard mulai tertarik untuk menciptakan teknologi serupa dengan rayap. Para peneliti mulai membangun robot-robot kecil yang deprogram untuk bisa bekerja sama dalam kelompok. Robot yang satu ini dibuat dengan bentuk robot roda. Robot ini bisa digunakan untuk membangun dinding. Menariknya, selain bisa mengangkat setiap batu bata, robot ini juga bisa memanjat dinding dan meletakkan batubata.
Salah satu teknologi konstruksi ini sudah dilengkapi dengan sensor. Sehingga, bisa mendeteksi keberadaan robot lain dan bisa menemukan jalan keluar masing-masing. Biasanya, robot ini akan sangat berguna untuk konstruksi yang berbahaya. Seperti membangun stasiun ruang angkasa di Mars, atau membangun dinding tanggul di sepanjang garis pantai.
Teknologi Beton Berpori
Teknologi selanjutnya yang mungkin akan ditemukan di masa depan adalah beton berpori, teknologi yang satu ini memungkinkan untuk bia menyerap air dan membiarkan alam melakukan tugasnya. Seperti yang diketahui, ketika turun hujan, air turun ke jalan, trotoar dan tempat parkir. Di mana, hal ini bisa menghanyutkan berbagai macam serpihan sampah, melarutkan kimia beracun sampai melarutkan berbagai macam polutan.
Limpasan air dari daerah perkotaan diklaim sebgai sumber utama pencemaran air. Oleh sebab itu, solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan beton berpori. Teknologi konstruksi ini terbuat dari butiran batu dan pasir yang lebih besar. Lembaran dari beton berpori ini di simpan di atas kerikil yang nantinya memungkinkan air hujan untuk mengendap. Warna dari beton ini lebih terang memantulkan sinar matahari dan akan tetap dingin pada musim panas.
Teknologi Tabung Karbon Ukuran Nano
Selanjutnya terdapat juga teknologi tabung karbon berukuran nano. Nanometer sendiri memiliki ukuran yang sangat kecil. Biasanya, 1 nanometer setara dengan seperjuta meter. Tentu saja akan sangat sulit membangun atau membuat sesuatu dengan menggunakan teknologi canggih satu ini. Namun ternyata, para ilmuan dan insiyur dunia sudah berhasil membuat sebuah tabung yang memiliki dinding hanya setebal 1 nanometer saja.
Karbon nanotube ini sangat kuat dan ringan, sehingga bisa tertanam ke dalam bahan bangunan lain, mulai dari beton, logam, kayu dan kaca. Menariknya, para insinyur juga mulai bereksperimen dengan sensor skala nano. Di mana, sensor ini nantinya mampu memantau tekanan di dalam bahan bangunan dan tentunya bisa mengidentifikasi potensi retak atau patah. Hal tersebut membuat teknologi konstruksi satu ini akan sangat berguna.
Teknologi Beton yang Mampu Memperbaiki Dirinya Secara Otomatis
Bagaimana jadinya jika ada beton yang bisa memperbaiki dirinya secara otomatis? Ya, ternyata teknologi bidang konstruksi di masa depan juga terdapat beton ini. Sebenarnya, ada beberapa teknologi beton yang mampu menyembuhkan dirinya sendiri. Pertama, ada beton pintar yang memiliki campuran kapsul kecil natrium silikat. Di mana, kapul yang satu ini akan pecah dan melepaskan agen penyembuh ketika beton retak.
Sementara itu, peneliti lain juga sudah menciptakan beton pintar yang menggunakan kapiler kaca, bakteri, sampai mikrokapsul polimer untuk memperbaik dan menyembuhkan beton yang pecah. Untuk teknologi konstruksi Benton dengan menggunakan bakteri, nantinya bakteri tersebut akan aktif ketika beton mengalami keretakan. Bakteri tersebut akan mengeluarkan kalsit. Adanya teknologi ini bisa membuat beton tahan lama dan memiliki umur panjang.
Selain itu, produksi dari jenis beton ini hanya menyumbang 5% dari emisi karbondioksida global. Sehingga, diharapkan bisa mengurangi efek rumah kaca. Biaya yang dikeluarkannya pun terbilang lebih murah, mengingat banyak keuntungan yang bisa didapatkan.
Teknologi Alumunium Transparan
Teknologi konstruksi yang selanjutnya adalah alumunium transparan. Beberapa puluhan tahun terakhir, para ilmuan sudah memimpikan “Logam bening”. Di mana, logam tersebut adalah bentuk gabungan dari kemurnian kaca dengan logam yang memiliki kekuatan tahan lama. Logam bening tersebut diharapkan bisa berguna dalam pembuatan gedung pencakar langit. Sehingga, tidak diperlukan banyak material pendukung dalam pembangunannya.
Teknologi Hutan Vertikal
Selanjutnya, ada juga teknologi hutan vertikal. Di perkotaan, emisi CO2 menjadi masalah yang sangat serius. Hal ini dikarenakan banyaknya gedung dan pabrik yang didirikan. Sehingga, menimbulkan banyak polusi udara yang cenderung sulit untuk ditangani. Oleh sebab itu, beberapa kontraktor memikirkan cara agar konstruksi yang dibangun bisa ramah lingkungan.
Salah satu solusi yang dimunculkan untuk mengurangi polusi udara adalah dengan hadirnya hutan vertikal. Hutan vertikal sendiri merupakan teknologi konstruksi yang menambahkan pepohonan pada setiap bangunannya untuk memerangi polusi udara. Rangkaian ini dinilai bisa sangat efisien dan tidak mengurangi unsur estetikanya.
Printer 3D Pencetak Rumah
Kemudian, ada juga teknologi prnter 3D pencetak rumah. Saat ini, kehadiran printer memang menjadi hal yang lumrah. Di mana, ada salah satu perusahaan bernama Markerbot yang daoat mencetak mainan plastic 3D. Kemudian, untuk pencetak hal yang lebih besar ada perusahaan bernama 3dprintcanalhouse. Perusahaan ini menciptakan proyek seni untuk membangun rumah cetak 3D.
Awalnya, perusahaan ini membangun sebuah printer 3D besar bernama kamermaker. Kamermaker ini bisa menceta komponen plastic besar seperti lego. Nantinya, potongan-potongan lego tersebut bisa dirakit menjadi kamar-kamar dari sebuah rumah. Ternyata, masih banyak lagi negara lain yang mengembangkan teknologi konstruksi satu ini.
Teknologi Pondasi dengan Bambu
Terakhir, ada teknologi pondasi dengan bamboo. Teknologi ini bisa dijadikan sebagai sebuah solusi untuk permasalahan lahan yang terbatas. Rancangan pondasi ini ternyata tahan lama dan aman untuk keberlangsungan hidup manusia. Sehingga, memang bisa digunakan di masa yang akan datang.
Itulah beberapa teknologi konstruksi masa depan yang bisa ditemukan. Teknologi-teknologi tersebut tentu saja menjadi solusi dari beberapa permasalahan yang ada. Tentunya ada banyak keuntungan yang bisa didapat dengan menggunakan teknologi tersebut. Nah, kita tunggu saja apakah di negara ini akan tersedia berbagai teknologi di atas?