Burung Kacer – Bagi para penghobi burung, apalagi jenis burung pengicau maka mengikuti lomba pasti sudah menjadi ajang yang tidak terlewatkan. Mengikuti lomba bukan hanya soal mendapatkan hadiah tetapi kepuasan tersendiri.
Apalagi jika menang adalah bonus yang luar biasa. Namun sebelum mengikuti lomba tentunya harus mempersiapkan burung pengicau di rumah. Ada beberapa jenis burung pengicau seperti burung kacer, murai batu, kenari hingga lovebird.
Tapi di antara semua itu, kacer adalah yang paling populer dari segi kualitas kicauannya. Burung berukuran kecil ini bahkan paling sering menjuarai perlombaan. Oleh karena itu ada begitu banyak orang yang mengincar kacer berkualitas.
Sebelum memilih mana yang tepat, kenali dulu apa saja jenisnya dan bagaimana cara merawatnya.
Berkenalan dengan Burung Kacer
Kacer yang juga akrab disebut sebagai Kucica Kampung adalah burung pengicau yang ukuran tubuhnya kecil. Bahasa latin dari burung ini adalah Copsychus Saularis dari keluarga Muscicapidae. Di luar negeri sana sebutannya adalah Magpie Robin.
Ada banyak sekali jenis kacer di Asia Selatan dan Asia Tenggara, namun yang paling banyak ditemui adalah burung yang memiliki warna hitam dan putih dengan ekor panjang. Keberadaannya mulai langka karena banyak orang ingin memeliharanya.
Kelangkaan kacer inilah yang membuat si langganan lomba memiliki harga yang sangat mahal. Harganya bervariasi tergantung jenisnya, yang paling murah adalah kacer poci trotol seharga 120 ribu hingga 400 ribu rupiah.
Ada juga kacer poci bakalan yang harganya mulai dari 200 ribu rupiah. Diantaranya yang paling mahal adalah kacer Jawa yang nilainya mulai dari 1 jutaan. Bahkan pernah pada harga burung kacer yang mencapai 150 juta rupiah.
Di alam bebas, kacer hidup berpasang-pasangan dan membuat sarang di pepohonan rendah. Mereka memiliki ciri paruh runcing yang panjang hampir mirip seperti burung murai. Tubuh kacer dewasa bisa memiliki panjang sampai 25 cm.
Mereka akan mencari makan di pohon kelapa, randu, pisang hingga ranting pohon yang kering. Mereka akan memakan serangga sampai nektar bunga. Karena bentuk tubuhnya yang kecil mereka dapat bergerak dengan lincah.
Keunikan terdapat pada suara kicauannya yang lantang bahkan relatif panjang. Pada saat perlombaan kicauan panjang dan lantang menjadi tolak ukur penilaian. Contohnya saja lomba gantangan biasanya bisa mencapai 20 hingga 25 menit lamanya.
Jenis-Jenis Burung Kacer
Di Indonesia sendiri setidaknya terdapat delapan ras kacer yang persebarannya hampir merata kecuali di daerah Indonesia Timur. Diantaranya hanya ada lima jenis yang paling sering dipelihara dan diperlombakan. Apa saja itu? Simak jenis-jenisnya berikut ini.
1. Kacer Jawa
Jenis yang satu ini memiliki nama ilmiah Copsychus Sechellarum dan menjadi jenis yang paling mahal. Kacer Jawa sangat menarik dari segi penampilan hingga kicauannya. Warna bulunya hitam dan terdapat warna putih di kedua sayapnya hanya bagian tengah.
Perawatan kacer Jawa relatif mudah dan juga tidak sulit untuk dilatih berkicau. Keahliannya adalah menirukan suara kicauan burung lainnya. Kekurangannya hanya terdapat pada aromanya yang kurang enak.
2. Kacer Poci
Jika kacer Jawa didominasi warna hitam pada bulunya, kacer Poci memiliki warna putih di bagian dada hingga perut. Serta tampak garis putih di kedua sayapnya. Warna hitam terdapat pada bagian kepala dan tubuh bagian atas.
Kacer Poci populer juga dengan nama kacer Sumatera dan tinggal menyebar di daerah Thailand, Malaysia, China bahkan Filipina. Keunikan dari kacer Poci adalah kicauannya yang memiliki ritme indah dan ahli menirukan suara burung lainnya.
3. Kacer Blorok
Kacer blorok memiliki warna yang sangat unik dengan bulu sedikit coklat di bahwan bawah sayapnya. Bagian lainnya mirip seperti kacer Poci karena burung ini adalah persilangan kacer jawa dan kacer putih.
Warnanya cenderung semburat tidak beraturan dan beberapa bagiannya terdapat belang. Jika dibandingkan dua jenis sebelumnya, kacer Blorok tidak terlalu bagus suaranya karena tidak dapat menirukan suara burung lainnya.
Walaupun begitu, kacer ini lebih berani dan tidak dengan manusia. Karena sifatnya yang berani inilah membuat kacer Blorok banyak dicari hanya untuk dipelihara bukan diperlombakan.
4. Kacer Kalimantan
Kacer Kalimantan adalah perpaduan dari tiga ras kacer yaitu Pluto, Adamsi dan Copsychus Saularis Musicus. dari segi fisiknya, warna tubuhnya dominan hitam dengan bagian perut berwarna putih.
Pada bagian sayapnya terdapat semburat bulu warna putih. Beberapa wilayah Indonesia yang juga merupakan habitat kacer Kalimantan adalah Bangka Belitung, Bali dan Pulau Nias.
5. Kacer Madagaskar
Kacer Madagaskar merupakan burung yang berasal dari pulau Madagaskar. Ia berkembang biak di Indonesia karena banyak yang memeliharanya. Dibandingkan dengan kacer asli Indonesia, kacer Madagaskar memiliki ciri fisik yang sangat berbeda.
Warna bulunya tampak seperti kecoklatan, namun jika diperhatikan seksama terdapat semburat biru apalagi jika terkena sinar. Sekilas tampak seperti burung gereja namun pada bagian sayapnya terdapat warna putih yang membedakan.
Kicauan kacer jenis ini sebening kristal dan ekspresi mbagong berbeda. Keunikannya inilah yang membuatnya banyak diburu sama seperti kacer Jawa dan kacer Poci.
Tips Memilih Burung Kacer yang Sehat
Dilihat dari jenisnya memang tidak semua jenis kacer memiliki kemampuan kicauan yang sama. Masing-masing memiliki ciri khas dan sebelum membeli harus tahu manakah kacer yang sehat dan memiliki potensi suara merdu.
Apalagi jika berencana bukan sekedar memelihara kacer di rumah tetapi untuk perlombaan. Ada beberapa ciri kacer yang bagus untuk lomba berikut ini.
1. Memilih kacer jantan
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah jenis kelamin, sebaiknya pilih burung jantan karena kicauannya lebih merdu. Di alam liar, burung jantan akan menarik perhatian sang betina dengan berkicau.
Oleh karena itu kacer jantan adalah pilihan terbaik. Ciri dari kacer jantan adalah memiliki bentuk kepala datar dan cepak. Bagian paruhnya berwarna hitam pekat dan memiliki dada besar yang membusung ke depan.
Kacer jantan juga memiliki kaki yang lebih panjang dan bisa mencengkeram dengan kuat. Ukurannya tentu saja lebih besar dibandingkan kacer betina.
2. Memiliki leher panjang
Selain memilih kacer jantan, perhatikan juga bagian lehernya. Kualitas kicauan dapat terlihat dari bentuk leher burung. Ciri burung yang kicauannya bagus adalah memiliki leher yang padat atau besar dengan ukuran yang lebih panjang.
Kesehatan dari burung selain dari bentuk leher juga dapat didengarkan dari kicauannya. Burung yang sehat mampu berkicau panjang dan lantang.
3. Warna bulu yang pekat
Jenis kacer yang bagus adalah kacer Poci dan Jawa, keduanya didominasi oleh warna hitam dan putih. Nah warna bulu ini bisa menjadi penanda manakah jenis burung yang suaranya bagus atau memiliki bakat unik.
Warna bulu kacer jantan yang perlu diperhatikan adalah warna hitam yang pekat dan putih yang solid. Warna bulu pun tidak terlihat samar terpisah tetapi sangat kontras. Warna terpisah ini bisa diperhatikan sesuai dengan jenisnya.
4. Paruh yang lebar
Selain leher, kacer jantan berkualitas juga memiliki ciri bentuk paruh lebar dan tebal. Sebagian besar dari mereka juga memiliki paruh lebih panjang, ukurannya sangat berbeda dengan kacer betina.
Cara Merawat Burung Kacer agar Bagus Kicauannya
Supaya suara merdu dan lantang, maka peranan pemilik dalam merawat burung kacer sangatlah penting. Mulai dari pemberian pakan, kandang, memandikan hingga pemasteran kicauan.
Berikut ini beberapa cara perawatan yang tepat untuk kacer sehat dan bersuara lantang.
1. Rutin membersihkan kandang dan memandikan
Layaknya manusia, rumah atau tempat tinggal burung harus selalu dibersihkan. Kandang yang bersih akan menghindari dari bakteri yang menimbulkan penyakit. Serta semut yang bisa memangsa si burung.
Selain kandang, mandikan juga kacer secara rutin dengan semprotan. Setelah mandi jemur di bawah sinar matahari pagi selama 10 menitan.
2. Pemberian pakan
Memberi makan akan menambah nutrisi dan menjaga kesehatan serat meningkatkan kualitas kicauan. Jenis makanan yang bisa diberikan seperti jangkrik, ulat Hongkong atau voew.
Jangkrik bisa diberikan pagi dan sore sebanyak 2 sampai 3 ekor. Sedangkan ulat Hongkong cukup 1 sendok teh setiap hari. Voew berperan sebagai penambah nutrisi dan diberikan dua kali sehari.
3. Pemasteran
Jika ingin menang dalam perlombaan, burung kacer perlu dilatih atau pemasteran. Misalnya dengan memperdengarkan suara kicauan burung lain agar mereka mampu menirukannya.
Waktu yang tepat untuk berlatih adalah saat sore hari karena udaranya lebih nyaman. Pemasteran sendiri perlu dilakukan setiap hari supaya terlihat perkembangannya.