Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele

morfologi ikan lele
morfologi ikan lele

Morfologi Ikan Lele – Salah satu makanan favorit orang Indonesia adalah ikan lele. Selain rasanya enak dan dagingnya empuk, kandungan gizi pada lele juga banyak.

Lele merupakan jenis ikan air tawar bertubuh panjang dan kulit licin. Di beberapa daerah di Indonesia, ikan lele memiliki banyak penyebutan, antara lain ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pantet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (bugis) dan ikan lele/lindi (Jawa Tengah).

Read More

Tidak hanya di Indonesia, ikan lele juga memiliki banyak nama di negara lain seperti, plamond (Thailand), mali (Afrika), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka) dan ca tre trang (Jepang).

Dalam bahasa inggris ikan lele disebut dengan catfish, mudfish, siluroid dan walking catfish. 

Melanjutkan pembahasan morfologi pada postingan kemarin, kali ini yang akan menjadi pokok bahasan adalah morfologi ikan lele dan klasifikasinya.


Ciri-ciri Morfologi Ikan Lele


morfologi ikan lele
www.teenvogue .com

Bentuk tubuh ikan lele berbeda dengan jenis ikan lainnya, sehingga dapat dengan mudah dibedakan dengan jenis ikan lain. Bentuk tubuhnya memanjang, kepalanya pipih, tidak bersisik, mempunyai 4 pasang kumis panjang dan memiliki alat pernapasan tambahan (arborescent organ).

Badan bagian depan ikan lele membulat, bagian tengah dan bagian belakang berbentuk pipih.

Secara umum morfologi ikan lele dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Morfologi Eksternal Lele

eksternal anatomi ikan lele
http://www.lifeinharmony.
me

Merupakan ciri-ciri yang bisa diamati secara kasat mata/visual. Yang termasuk ciri eksternal lele antara lain:

Bentuk kepala

Kepala ikan lele berbentuk pipih dan berwarna cokelat kehitaman. Pada bagian kepala hingga leher ada bercak berwarna putih.

Sungut

Sungut atau kumis pada ikan lele tumbuh pada bagian ujubg depan kepala di sekitar mulut. Jumlah sungut ini ada 4 pasang, di mana sepasang sungut berada di dekat hidung, sepasang berada di rahang atas (maksila), sepasang di rahang bawah (mandibula) luar dan sepasang sungut lagi berada di rahang bawah (mandibula) dalam.

Dari keempat pasang sungut tadi, hanya mandibular saja yang bisa digerakan. Fungsi sungut ini sebagai alat peraba dan mencium keberadaan makanan di perairan gelap dan perairan yang keruh.

Mulut

Baca Juga  11 Contoh Daftar Pustaka dari Berbagai Sumber dan Cara Penulisannya

Lele memiliki lingkar mulut yang lumayan lebar yakni 1/4 dari panjang totalnya dengan bukaan mlutny tak selebar mulutnya. Ikan lele sanggup memakan berbagai makanan dari zooplankton renik hingga hewan yang besar.

Lele juga mampu menghisap hewan dasar perairan (benthos), menelan langsung hewan yang besarnya sama dengan mulutnya dan mencabik-cabik bangkai hewan dnegan gigi yang berada di rahangnya. Gigi pada ikan lele berbentuk Villiform dan melekat pada rahang.

Bentuk Badan

Ikan lele mempunyai bentuk tubuh yang khas bila dibandingkan dengan ikan lain. Bentuk tubuhnya simetri radial, memanjang, tidak bersisik dan licin.

Secara umum panjang ikan lele 5-6 kali dari tinggi badan dan panjang baku terhadap panjang kepala adalah 1:3-4. Mata ikan lele berukuran kira-kira 1/8 panjang kepalanya.

Fungsi penglihatan pada lele tidaklah begitu baik, namun lele mempunyai dua buah alat olfaktori yang letaknya berdekatan dengan sungut hidung. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengenali mangsanya melalui perabaan dan penciuman.

Kulit

Lele memiliki kulit yang berlendir dan tidak bersisik. Memiliki pigmen hitam pada bagian punggung dan samping. Jika terkena sinar matahari, kulit ikan lele akan berubah menjadi pucat.

Selain itu, jika lele mengalami stress warna kulitnya juga akan berubah menjadi blontang-blanteng hitam putih. Jika kamu memelihara lele untuk tujuan budidaya, sebaiknya lele yang berubah warna kulitnya dipisahkan karena akan memperlambat pertumbuhan.

Sirip

Lele memiliki jumlah sirip dada P.I9-10, sirip punggung D.68-79, sirip perut V.5-6 dan sirip anal A.50-60.Jari-jari pertama sirip pektoralnya sangat kuat berbentuk gerigi dan kedua sisinya kasar serta mengandung racun. Selain itu sirip pertama ini juga berfungsi sebagai alat penggerak saat lele berada di permukaan.

Alat Kelamin

Ikan lele berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar) di mana pembuahan telur terjadi di luar tubuh. Gonad pada ikan lele berjumlah dua buah yang terletak di sekitaran usus dan ukurannya relatif pendek dibandingkan dengan badannya.

Lele mempunyai lambung dengan ukuran yang relatif besar dan panjang serta sepasang hati dan gelembung renang.

Lele jantan memiliki kelamin yang nampak jelas dan meruncing ke belakang. Sedangkan lele betina alat kelaminnya berbentuk oval dan agak besar yang digunakan untuk tempat keluarnya telur.

Alat kelamin pada ikan lele bersifat urogenithal karena alat kelamin ini memiliki fungsi lain yaitu sebagai alat pembuangan air seni.Baik lele jantan dan betina, keduanya mempunyai suatu papiplla (tonjolan) pada lubang urogenithalnya yang letaknya berada di belakang dubur.

Baca Juga  Wajib Nonton! 4 Film India Romantis yang Akan Bikin Jantung Berdebar

2. Ciri Morfologis Internal

morfologi internal ikan lele
http://www.lifeinharmony.
me

Merupakan ciri bagian dalam organ ikan lele yang terdiri dari insang, bentuk lambung, bentuk usus, testes dan ovarium.

Insang

Seperti pada umumnya, ikan memiliki insang yang berfungsi sebagai alat pernapasan. Pada ikan lele, terdapat alat pernapasan tambahan arboresence yang digunakan ketika lingkungan perairannya mengandung sedikit oksigen.

Arboresence terletak di bagian kepala di dalam rongga yang dibentuk oleh 2 pelat tulang kepala. Alat pernapasan tambahan ini memiliki warna kemerahan dan berbentuk seperti tajuk pohon rimbun yang penuh kapiler-kapiler darah.

Di sepanjang tulang lengkung insang ikan lele terdapat saringan insang (gill rakers) berbentuk panjang yang fungsinya sebagai penyaring makanan yang berupa plankton dan jasad renik.

Lambung

Terdapat empat lapisan pada lambung lele, yaitu lapisan mukosa, submukosa, otot dan sereus. Bagian belakang lambung ikan lele membentuk zig-zag layaknya jaringan lebah.

Testis

Testis adalah organ dalam dari alat kelamin ikan lele jantan. Testis akan melewati tahap-tahap perkembangan saat siap untuk memijah. Tahap-tahap ini dimuali dari spermatogonia menjadi spermatosit primer lalu menjadi spermatosit sekunder menjadi spermatid dan terakhir menjadi spermatozoa.

Proses spermatogonia menjadi spermatid disebut dengan spermiogenesis, dan dari spermatid menjadi spermatozoa disebut spermatogenesis.

Induk ikan lele yang sudah siap memijah (telah matang gonad) ditandai dengan kantong sperma yang berwarna putih susu penuh.

Berikut ini tabel tingkat kematangan gonad pada ikan lele jantan :

Ovarium

Ovarium adalah organ dalam alat kelamin lele betina yang ebrupa kantong telur. Ovarium yang telah matang akan melewati beberapa tahapan yaitu, dari oogonia menjadi previtellogenik lalu menjadi vitellogeni, kemudian menjadi postvitellogenik (di tahap ini ovarium telah matang) dan tahap berikutnya adalah atresia (di tahap ini ovarium tidak produktif lagi).

Berbeda dengan lele jantan, gonad pada lele betina yang telah matang berwarna kuning kecokelatan dan padat. Telur yang telah matang akan tampak terpisah satu sama lain dan ukurannya seragam.

Berikut ini tabel tingkat kematangan gonad pada ikan lele betina :

Klasifikasi Ikan Lele

Berikut ini klasifikasi dari ikan lele:

  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Actinopterygii
  • Ordo: Siluriformes
  • Famili: Clariidae
  • Genus: Clarias

Sekian pembahasan mengenai morfologi ikan lele, semoga bisa bermanfaat buat kamu.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.